BAGIAN 9

5.5K 517 71
                                    

"Tolong jangan sakiti orang yang baik."

9

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

9. BELAKANG SEKOLAH

Hari ini lagi dan lagi muncul rumor baru di Lentera. Dan kali ini rumor mengenai salah satu anak dari donatur terbesar di Lentera.

Siapa lagi jika bukan Mita Sofiana Brams.

Jelas mengejutkan, dimana dalam sebuah situs resmi SMA Lentera muncul topik yang menyatakan bahwa Mita telah mempunyai anak dari hasil hubungannya dengan orang yang telah memperkosanya satu tahun lalu.

Kabar tersebut langsung menjadi trending topik di pagi hari, bahkan base Twitter resmi Lentera berulang kali menanyakan kebenaran akan hal itu, dan beberapa orang mulai mencari tahu siapa si pembuat situs tersebut.

Tak hanya di dunia maya, bahkan seisi Lentera mulai menggunjingkan ratu bullying tersebut. Beberapa mereka mulai menerka-nerka bahkan ada pula yang menganggap jika Mita adalah seorang pelac*ur.

Sang pemilik nama sendiri tengah syok akan berita di pagi hari ini. Sejak tadi Mita duduk diam di rooftop, matanya menatap layar ponselnya yang menampilkan room chat grub Lentera yang hampir isinya celaan untuknya.

“Sialan!” Mita mengumpat, ia melempar ponselnya ke sembarang arah dengan marah.

Napas Mita memburu dan kedua tangannya terkepal dengan erat. “Jadi lo mulai balas dendam ke gue?” tanya nya entah kepada siapa.

Namun hanya ada satu nama dalam pikirannya saat ini.

“Allea, gue gak akan pernah maafin lo!!”

———~÷~———

“GENDONG!!!”

Perempuan itu merentangkan kedua tangannya dengan mata yang terpejam.

“Gak mau.” Laki-laki di hadapannya menggelengkan kepalanya sembari menahan senyumnya.

“Alleo, gendong!” Perempuan yang masih mengenakan baju tidur bergambar Spongebob itu semakin merengek seperti anak kecil.

“Aku gak mau, Allea.” Alleo kembali menolak permintaan sang adik. Alleo gemas sendiri melihat Allea yang duduk di pinggir kasur, sedangkan mata perempuan itu masih terpejam.

“Abang, gendong!!” Allea semakin merengek, ia bahkan mengentakkan kakinya.

“Okay, okay.” Alleo berjalan mendekati Allea, ia mencium kedua pipi adiknya secepat kilat kemudian berjongkok di hadapan sang adik. “Ayo naik.”

Mata perempuan itu terbuka, senyumnya merekah. Ia langsung naik ke punggung sang kakak dan memeluk leher Alleo dengan erat.

“Kamu mau cekik aku? Kalo aku mati gimana?” protes Alleo.

“Ya jangan mati, kamu gak boleh mati,” balas Allea, ia semakin memeluk leher kakaknya dengan erat.

Alleo tak membalas, ia membiarkan Allea memeluk lehernya. Alleo berjalan keluar kamar dengan Allea yang berada di dalam gendongannya.

ASSASSINWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu