BAGIAN 14

4.7K 479 83
                                    

"Dia adalah yang terbaik di mata adiknya, namun dia adalah seorang penjahat bagi orang lain."

14

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

14. PENGKHIANATAN DAN LUKA BARU

BYUR!!!

Tubuh perempuan yang sejak tadi duduk di pinggir lapangan langsung basah kuyup ketika seember air mengenai seluruh tubuhnya.

Tubuhnya mendadak menggigil, ia mendongak ke atas dan menemukan Allea yang tersenyum devil ke arahnya.

“Ups, sorry,” kata Allea kemudian tertawa.

Allea berjalan cepat menuruni anak tangga dan menuju lapangan, lebih tepatnya menghampiri perempuan yang tadi ia siram menggunakan air bekas cucian yang ia dapatkan dari kantin.

Sebuah seringai lebar muncul dari wajahnya tatkala melihat perempuan itu menatapnya dengan ketakutan.















“Asya Joanna Lorenzo.” Allea tersenyum miring, ia menghampiri perempuan itu.

“Gue gak pernah berpikir kalo itu lo.” Jarak keduanya hanya satu langkah saja. Allea bersedekap dada dan memperhatikan penampilan Asya dari bawah sampai atas.

“A-apa?” Bibir Asya bergetar.

“Masih gak mau jujur lo?” Allea berjalan maju, sedangkan Asya memundurkan tubuhnya.

“Sebenci itu kah lo sama gue, Sya? Sampai lo sebar kabar kalo gue pembunuh kembaran gue sendiri.” Langkah Allea terhenti, ia memperhatikan bola mata Asya yang sekarang menatap ke sana-kemari.

“Jangan bilang jika lo yang selama ini sebar rumor itu sampai Mita dan Affan benci gue? Lo yang buat mereka berdua berpikir kalo gue pembunuhnya, iya?”

“IYA, ITU AKU!!” Asya berteriak, ia mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk meneriaki perempuan itu meskipun saat ini tubuhnya sudah bergetar hebat.

Raut wajah Allea tak berubah, wajahnya masih terlihat dingin begitu pula tatapan matanya.

Berbeda dengan orang-orang yang berada di koridor, orang-orang yang semulanya sibuk mempersiapkan acara untuk besok langsung menonton keributan dua orang yang ada di tepi lapangan.

“Oh,” balas Allea, ia menganggukkan kepalanya samar. “Akhirnya lo keluarkan sikap asli lo ini. Jujur gue muak lihat lo yang sok baik.”

Allea kembali maju, kepalanya ia angkat dan ia menatap Asya dengan angkuh. “Apa lo kayak gini karena Kenzo? Karena Kenzo gak balas perasaan lo, jadi lo lampiaskan semuanya ke gue?”

ASSASSINWhere stories live. Discover now