BAGIAN 18

4.6K 432 139
                                    

"Mau ikut ayah atau ibu?"
—Alex to Allea—

"Mau ikut ayah atau ibu?"—Alex to Allea—

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

18. IBU

PLAK!!!

Wajah Allea sepenuhnya menoleh ke kanan setelah mendapatkan tamparan yang sangat kuat dari ibunya.

Dhivia, wanita itu sekarang ini menatap putrinya dengan sangat murka.

“Tante Dhivia, dengarkan aku dulu. Allea tidak mungkin yang melakukan itu.”

“Diam, Kenzo!” Dhivia mengangkat telapak tangannya yang menandakan laki-laki itu harus diam.

Leon langsung menarik Kenzo mundur. Mereka berdua berdiri beberapa meter dari Allea bersama dengan Sean dan Shaka. Sedangkan Letta ikut bersama Amanda menemani Karin yang sepertinya tengah syok.

Mereka berada di rumah sakit sekarang ini.

Kepala Allea masih menunduk, matanya sedari tadi memanas dan tubuhnya sedikit bergetar. Allea hanya diam membisu dan membiarkan ibunya menyalahkan dirinya atas sesuatu yang menimpa Asya.

“Kemasi barang-barangmu, dan pulang ke Amerika malam ini juga!” ujar Dhivia tegas.

“Kenapa harus aku?” Kepala Allea mendongak, ia sangat tidak setuju dengan perkataan ibunya. “Kenapa bukan Ibu dan Asya aja yang kembali ke Amerika?”

“Kamu ancaman bagi hidup Asya disini!!” Wanita itu menuding wajah Allea dengan tajam.

“Me?” Allea terkekeh pelan, matanya kian memanas melihat sorot mata ibunya memancarkan kebencian padanya.

“Kamu bahkan sampai tega membuat Asya sampai seperti ini!”

Mulut Allea kembali tertutup rapat, kedua tangannya terkepal dengan erat di kedua sisi tubuhnya tanpa sadar.

“Apa ibu mengajarimu seperti ini? Tidak kan? Kenapa kamu melakukan hal ini?”

“Berhenti bertanya omong kosong!” balas Allea cepat. “Kamu tidak pernah mengajari apa pun padaku!”

“Memberikan kasih sayangmu padaku saja tidak pernah, apa lagi mendidikku. Lalu kenapa ibu saat ini malah merasa paling tersakiti atas kelakuanku?” Sorot mata Allea terlihat tajam bercampur dengan tatapan marah dan kekecewaan.

“Sikapmu seperti ini pasti karena ayahmu!”

“BERHENTI MEMBAWA-BAWA AYAHKU!!”

Kali ini Dhivia yang di buat terkejut dengan bentakan Allea.

“Setidaknya ayah tidak pernah meninggalkanku. Tidak seperti dirimu yang hanya peduli pada anak yang haus kasih sayang itu!!”






PLAK!!

Allea kembali mendapatkan tamparan dari ibunya. Di pipi yang sama dengan rasa sakit yang kian bertambah.

ASSASSINWhere stories live. Discover now