BAGIAN 30

3.9K 350 60
                                    

"Aku kehilangannya lagi, padahal memilikinya saja aku tidak pernah."

30

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.


30. BACK TO ME

Shaka menatap langit malam dengan tatapan kosong dan terasa hampa. Bulan bersinar begitu terang tanpa adanya para bintang. Jika Shaka adalah bulan, pasti ia akan kesepian karena tidak ada bintang yang menemaninya. Seperti yang Shaka rasakan saat ini, tidak ada Allea bersamanya.

Kedua kaki Shaka menjuntai ke bawah, tangan kanannya menggenggam erat ponselnya yang masih menyala dan menampilkan room chat Shaka bersama kekasihnya, Allea.

Tak lama kemudian, helaan napasnya kembali terdengar. Kepala Shaka menunduk, ia kembali menatap pesan-pesan yang sampai saat ini belum mendapat balasan dari Allea. Jangankan balasan, pesan itu bahkan belum di baca Allea.

Satu minggu telah berlalu, selama itu Shaka terus mengirimi Allea pesan namun anehnya pesan yang ia kirim hanya centang satu.

Hari demi hari Shaka tidak pernah bosan mengirimi Allea pesan atau bahkan meneleponnya. Bahkan sepertinya pesan yang ia kirimkan pada Allea sudah mencapai ribuan. Sekhawatir itu Shaka pada Allea.

Shaka mendekatkan ponselnya di dekat telinganya, ia kembali menghubungi Allea untuk ke sekian kalinya.

“Kangen...”

Shaka terus merapal kan banyak doa dan berharap jika kali ini Allea akan mengangkat teleponnya. Namun, kejadian dari beberapa hari kemarin terus terulang, Allea tidak mengangkat teleponnya. Bahkan sepertinya nomor dan ponsel Allea tidak aktif.

“Kangen banget, sampai mau mati rasanya...”

Shaka memandangi foto Allea yang menjadi wallpaper ponselnya. Rasanya sangat damai melihat wajah perempuan itu, namun Shaka tak dapat membohongi dirinya jika kecemasannya semakin menjadi-jadi.

“Sayang, kangen...” katanya serak.

Shaka mengusap pipinya dengan kasar. Air mata itu kembali terjatuh, semakin hari perasaannya menjadi tidak enak. Shaka takut terjadi sesuatu pada Allea.

“Ka, cabut yok! Ridho udah mabuk!” panggil Arya. Laki-laki itu menghampiri Shaka yang sejak datang di club ini malah mengasingkan diri di rooftop.

“Allea lagi?” tanya Arya setelah melihat Shaka memandangi foto Allea.

Shaka tak menjawab, ia malah berdiri lalu mengambil satu botol alkohol yang sejak tadi ia bawa. Shaka membuka tutupnya lalu meminumnya dalam sekali tegukan hingga habis.

“LO GILA!!” Arya berteriak, ia mengambil botol alkohol itu lalu melemparkannya ke sembarang arah. “Cukup Ridho aja yang mabuk, lo jangan ikut-ikutan dong!!”

“Ahh diam lo!!” Shaka mengibaskan tangannya seolah menyuruh Arya agar menjauh darinya. “Gue mau pulang..”

Shaka berjalan menuruni anak tangga dengan linglung, sesekali ia berpegangan pada tembok karena tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.

ASSASSINМесто, где живут истории. Откройте их для себя