BAGIAN 25

4.2K 407 92
                                    

"Lo itu ngeselin, ceroboh, keras kepala, egois, suka bikin orang marah, tapi anehnya gue gak bisa benci lo."
—Shaka to Allea—

"—Shaka to Allea—

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

25. SHAKALLEA


“Gue percaya sepenuhnya sama lo, Ka.”

Shaka memandangi wajah Affan yang tampak serius ketika mengatakan kalimat itu. Affan tidak berbohong, Shaka yakin itu.

“Jaga Allea, karena orang yang gue percaya buat jaga dia cuman lo,” lanjut Affan, ia menepuk-nepuk pundak Shaka pelan dan tatapan nya menatap dalam pada bola mata Shaka.

“Gue selalu jaga Allea tanpa sepengetahuan dia atau orang lain. Tapi untuk sekarang...” Shaka menunduk lalu menggelengkan kepalanya. “Sorry gue gak bisa. Dia gak mau kehadiran gue.”

“Terus lo bakal biarin dia sendirian?” tanya Affan dengan nada suara yang naik satu oktaf. “Lo bakal biarin Allea mati di tangan Revo kayak yang di alami Alleo?”

Shaka semakin menundukkan kepalanya lalu tertawa pelan. “Dia udah ada Kenzo,” katanya pelan.

Affan menghembuskan napas gusar, ia memijit pelipisnya sendiri lalu menyenderkan punggungnya pada dinding.

Keduanya berada di belakang sekolah di waktu yang hampir malam.

“Kenzo dan Allea, mereka itu sama. Sama-sama keras kepala, egois, mau nya menang sendiri, dan mereka sama-sama mudah di manfaatin. Gimana bisa gue berharap ke Kenzo sedangkan sekarang Kenzo sendiri juga di manfaatin sama kembarannya sendiri. Mereka berdua gak pernah berpikir dengan kepala dingin.”

Shaka menghela napas pelan, kepalanya mendongak menatap Affan dengan raut wajah cemas.

“Cuman beberapa hari aja, Ka. Lusa Allea bakal pergi dari sini, dan setelahnya dia akan aman.”

Shaka pada akhirnya mengangguk, lagi pula mana bisa ia membiarkan Allea dalam bahaya. “Lalu gue harus apa?”

Affan menegakkan tubuhnya, tatapannya lurus menatap Shaka yang tampak lesu.

“Jauhkan Allea dari Leon, Revo, Kenzi, Amanda, Karin, dan Sean.”

“Sean? Leon?” Shaka menatap Affan bingung sedangkan laki-laki itu malah menganggukkan kepalanya.

“Mengenai Amanda dan Revo gue tahu karena mereka benci Allea karena Alleo, kalo Karin gue agak gak yakin dia benci Allea. Dan Kenzi pasti benci Allea karena Asya. Tapi Sean dan Leon? Allea percaya banget sama mereka berdua,” lanjut Shaka semakin bingung.

“Karena Allea percaya mereka berdua, itu yang jadi masalahnya,” jawab Affan.

Affan merogoh ponselnya lalu mencari sesuatu di ponselnya itu. “Gue agak gak yakin kalo Sean bakal sepenuhnya berpihak ke Allea, tapi Leon...”

ASSASSINWhere stories live. Discover now