BAGIAN 12

5.2K 507 42
                                    

"Setiap orang punya luka dan masa lalu masing-masing, dan semua itu tidak harus di ceritakan pada orang lain."

12

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

12. MEREKA JUGA PUNYA LUKA

“Kenzi, dia adikku, dia kembaranku. Dia ayah dari anaknya Mita.”

“Kamu ingat di hari ulang tahunku kenapa malam itu aku gak antar kamu pulang? Malam itu ibu meneleponku dan dia mengatakan bahwa Kenzi ada di sebuah club malam bersama seorang perempuan dengan keadaan telanjang. Ibu berkata bahwa ada yang meneleponnya jadi ibu langsung menuju club itu dan pada akhirnya dia menemukan Kenzi.”

“Ibu memintaku untuk menyembunyikan hal ini karena ibu gak ingin Kenzi dapat masalah, ibu membuatku berjanji agar aku melindungi Kenzi apa pun yang terjadi, perempuan yang bersama Kenzi ternyata adalah Mita, malam itu aku langsung mengantarkan Mita pulang sedangkan Kenzi pulang bersama ibu.”

“Namun di perjalanan pulang mereka kecelakaan, Kenzi yang paling parah karena kepalanya terkena pecahan kaca mobil dan ingatannya sebagian hilang... dia melupakan bahwa dia dan Mita telah melakukan hal itu. Sedangkan Mita berpikir jika saat itu Kenzi adalah aku.”

“Aku bisa saja mengatakan bahwa anak itu adalah anak adikku, namun aku sudah berjanji pada ibuku untuk melindungi adikku.”

“Seperti Alleo yang rela berkorban demi kamu, aku pun sama. Aku mengorbankan diriku demi adikku.”

“Sejak dulu aku mencintaimu, Allea. Bahkan sampai sekarang perasaan itu tidak pernah berubah sedikit pun.”

"Dan lo sungguh percaya kalo Kenzi hilang ingatan?" Allea balik bertanya.

"Kenapa gak? Dia adikku, dia gak akan berbohong padaku."















Allea merebahkan kepalanya di atas meja, jujur saja kepalanya terasa begitu pening seperti ingin pecah rasanya saat ini.

Kenzo kembali berhasil mengacaukan hidupnya.

“Iya ini cewek kesayangan lo gak mau makan. Katanya gak mau makan karena gak ada lo disini.”

Allea menoleh ke belakang, ia lantas menggeplak kepala Sean dengan geram. Bisa-bisanya laki-laki itu mengatakan kalimat tersebut pada Revo.

“Nah kan, Rev, dia jadi tambah sensi karena lo gak masuk.”

Allea tak menggubris perkataan Sean, laki-laki itu terlihat jelas saat ini jika tengah mengejeknya.

“Kasih teleponnya ke Allea, gue mau ngomong sama dia.”

Sean lantas menendang-nendang kursi yang ada di depannya membuat Allea kembali menoleh ke belakang. Laki-laki itu lantas menyerahkan ponselnya pada Allea.

ASSASSINWhere stories live. Discover now