BAGIAN 33

4.1K 376 104
                                    

"I want to be happy."

33

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

33. DUNIA ALLEA

Allea mengerjapkan matanya berulang kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Ia menggeliat pelan ketika merasa sesuatu yang berat menimpa pinggangnya, hingga tak lama setelahnya Allea membuka matanya.

Matanya membulat sempurna dan detakan jantungnya semakin cepat melihat dada bidang seseorang berada tepat di depan wajahnya.

Allea melirik ke atas dan menemukan wajah tenteram Shaka yang sepertinya masih tertidur pulas.

Damn! Wajah Allea memerah layaknya kepiting rebus. Dan ada apa dengan jantungnya saat ini? Kenapa jantungnya malah berdebar begitu kencang?

Allea menggigit bibir bawahnya, ia tidak ingat kenapa ia bisa tidur berdua dengan laki-laki menyebalkan ini. Padahal seingat Allea, dirinya masih bersama Kenzo di sebuah club malam. Namun kenapa sekarang ia malah bersama Shaka?

Pikirannya mendadak buntu, ia masih memandangi wajah Shaka yang berjarak beberapa senti dari wajahnya sendiri. Dan tanpa sadar, ada sebuah desiran aneh di hatinya ketika memandang wajah laki-laki itu.

“Ganteng,” ucapnya tanpa sadar.

Dan ketika kesadarannya kembali, Allea langsung menutup mulutnya sendiri seolah terkejut karena telah mengucapkan kata itu.

“Gue gila nih kayaknya,” batinnya.

Allea bergegas menjauhkan tangan Shaka yang ternyata sejak semalam terus memeluk pinggangnya posesif. Namun siapa sangka ternyata laki-laki itu malah menarik Allea hingga tubuh keduanya semakin dekat.

“Baby, I love you so much,” kata Shaka serak dengan mata yang masih terpejam.

Allea yakin jika Shaka sedang mengigau. Cepat-cepat Allea menjauhkan tangan Shaka dari pinggangnya, lalu berjalan keluar dari kamar laki-laki itu.

“Apa gue punya penyakit jantung lagi?” gumamnya ketika Allea memegang dada kirinya, ternyata jantung itu masih berdebar kencang.

Allea menggigit bibir bawahnya, ia masih berdiri di depan kamar Shaka karena bingung dengan jantungnya yang tiba-tiba menjadi aneh.

“Gue gila,” gumamnya lalu hendak berjalan menuju kamarnya yang tepat berada di sebelah kamar Shaka.

Namun ternyata ada Susi yang berdiri tak jauh darinya, tatapan wanita itu tampak terkejut melihat Allea yang keluar dari kamar Shaka di pagi hari seperti ini.

“Mama barusan dari kamarmu untuk membangunkanmu.”

Allea mengabaikan wanita itu. Bukan, bukan karena marah seperti biasanya. Namun Allea terlanjur malu karena kepergok keluar dari kamar Shaka.

Allea langsung masuk ke kamarnya dan menguncinya, dan meninggalkan Susi yang masih berdiri diam di tempatnya.

Ceklek!

ASSASSINWhere stories live. Discover now