BAGIAN 27

4.1K 420 117
                                    

"Gue selalu di posisi yang gak tepat ketika ingin melindungi orang-orang yang gue sayang."
—Affan—

"—Affan—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27. AFFAN DAN BELAKANG SEKOLAH

"Adik gue dalam bahaya, bangsat!!"

Kenzo tersentak kaget ketika mendengar kalimat kasar dari seberang teleponnya.

"Di mana dia sekarang?"

"Lo gak becus jaga dia!!"

Bukannya menjawab pertanyaan Kenzo, orang itu malah mengatai nya kemudian memutuskan panggilan teleponnya secara sepihak.

Tapi untung saja Kenzo langsung paham ke mana arah perkataan orang itu, ia pun langsung berlari keluar dari apartemennya menuju basemen untuk mengambil motornya.

Sembari melangkahkan kakinya menuju basemen, Kenzo mengotak-atik ponselnya dan berniat menghubungi Leon. Namun tiba-tiba ponselnya berdering nyaring dan terpampang lah panggilan telepon dari perempuan yang baru saja ia khawatirkan.

Di tempat lain, Shaka pun merasakan hal yang sama seperti yang di rasakan Kenzo.

Laki-laki yang sejak tadi mondar-mandir mencari keberadaan kekasihnya di Lentera itu langsung panik setengah mati setelah mendapatkan telepon dari nomor asing yang mengatakan bahwa Allea sedang dalam bahaya.

"Di bilangin kalo ada masalah langsung kasih tahu gue, jadi gini kan akibatnya kalo gak kasih tahu gue dulu. Suka banget sih bikin gue khawatir! Arghh!!"

Shaka menggeram kesal lalu memberikan banyak umpatan untuk Allea.

Shaka mengendarai motornya benar-benar seperti orang kesetanan saking takutnya ia jika Allea kenapa-kenapa.

---~÷~---

"Nona, cepat pergilah!"

"Terus menurut lo, gue bakal tinggalin paman gitu aja, hah?!" Allea hampir membentak pria yang sejak tadi mendorong-dorong nya agar segera masuk ke mobil.

"Nyawamu dalam bahaya sekarang, tolong pergilah!" desak pria itu.

"Terus gimana sama paman Steven?" Allea melirik Steven yang sudah berlumuran darah di atas aspal.

Pikiran Allea menjadi kalut, ia langsung masuk ke dalam mobilnya dan melajukan nya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Sial! Sial! Sial! Memori dua tahun lalu kembali terlintas di ingatannya.

Allea mengusap pelipisnya yang basah, napasnya memburu dan badannya bergetar hebat. Ia kehilangan fokusnya dalam menyetir, hingga sebuah klakson mobil mampu membuat kesadarannya kembali.

Allea menginjak rem secara mendadak dan bersamaan dengan itu sebuah mobil truk besar lewat di depannya. Andai ia masih melamun, pasti tak lama setelahnya akan ada berita kecelakaan antara mobil mini cooper dan mobil truk.

ASSASSINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang