BAGIAN 35

4.3K 382 86
                                    

"Harus ada hati yang di korbankan agar sang tokoh utama menuai kebahagiaan."

35

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

35. DIA MENINGGALKANKU

“AKU BERSUMPAH, AKU PASTIKAN KEDUA ANAK ALEX TIDAK AKAN PERNAH MENDAPATKAN KEBAHAGIAAN DALAM HIDUPNYA! ITU SUMPAHKU!! SEBELUM ALEX MEMINTA MAAF PADA ORANG TUAKU, AKU PASTIKAN KEDUA ANAK ALEX MENDERITA SEPERTI YANG AKU RASAKAN SELAMA INI!!”

Deg!

Mata Levin lantas terbuka lebar dan detakan jantungnya semakin cepat. Keringat membasahi pelipisnya dan napas pria itu tampak terengah-engah.

“Astaga, mimpi itu lagi...” lirih Levin lalu hendak mengusap keringat di pelipisnya.

Namun Levin mengurungkan niat itu ketika ia menyadari jika tangan kanannya di genggam erat oleh Allea.

“Ayah...” lirih Allea dalam tidurnya.

Levin tersenyum kecut mendengar Allea kembali menyebutkan kata itu. Hatinya kembali sakit teringat jika perempuan yang tidur di atas brankar rumah sakit ini adalah anak kandung dari Alex dan wanita yang Levin cintai, Dhivia.

“Ayah jahat...” Allea kembali berucap tanpa sadar, bahkan air matanya sudah mulai merembes dari kelopak mata yang sejak tadi terpejam.

Levin melepaskan genggaman Allea secara perlahan agar perempuan itu tidak terbangun. Dan setelahnya, Levin menempelkan telapak tangannya di kening Allea.

“Masih hangat,” kata pria itu pelan.

Levin menyelimuti tubuh Allea sampai sebatas dada, bahkan ia pun mengusap air mata Allea dan mengecup kening hangat Allea itu cukup lama.

“Cepat sembuh,” lirih Levin.

Levin menjauhkan tubuhnya, ia memandangi wajah Allea dengan lekat, seiring dengan itu perasaan bersalah semakin menyelimuti hatinya. Hati Levin kembali sakit karena kembali teringat Dhivia.

Di bandingkan Alleo, wajah Allea lah yang mirip dengan Dhivia. Memang sikap Dhivia di miliki oleh Alleo, namun wajah Dhivia malah lebih mirip dengan Allea. Ini salah satu faktor kenapa Levin lebih dekat dengan Allea dari pada Alleo.

Berada di dekat Allea membuat Levin merasakan kehadiran Dhivia di dekatnya.

“Cepat sembuh, paman tidak suka melihatmu sakit seperti ini. Jangan membuat paman merasa gagal menjagamu, Allea.”

Setelah mengatakan kalimat itu, Levin langsung keluar dari ruang inap Allea.

“Jangan biarkan siapa pun masuk menemui Allea, bahkan Kenzo sekalipun,” kata Levin pada 5 bodyguard nya yang sejak tadi berdiri di luar ruangan itu.

Levin maju selangkah dan memberikan tatapan penuh peringatan pada 5 pria di depannya ini. “Dan jangan biarkan Albert menemui Allea. Jika pria itu datang, kalian bisa langsung memberitahuku,” lanjut Levin tegas.

ASSASSINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang