BAGIAN 61

2.7K 214 72
                                    

"Biarkan aku memeluknya lebih lama lagi sebelum semesta mengambilnya dariku."

61

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

61. Shaka, I love you too

Secara perlahan mata Allea terbuka, ia mengerjapkan matanya berulang kali untuk menyesuaikan cahaya. Allea masih merasa mengantuk, namun usapan di perutnya yang sedari tadi ia rasakan membuatnya terbangun.

“Good morning, baby,” sapa Shaka.

Cup!

Laki-laki itu mengecup singkat kening Allea kemudian menatap mata sayu istrinya.

“Huek!” Allea menutup mulutnya rapat-rapat menggunakan tangan dan berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan cairan bening itu lagi.

“Sayang.”

“Jangan dekat-dekat!” ucap Allea hampir memekik.

Shaka yang semulanya ingin menghampiri Allea pada akhirnya hanya dapat berdiri di ambang pintu dengan ekspresi bingung.

“Lo bau! Bikin gue mau muntah!” ucap Allea.

Kening Shaka mengerut bingung sekaligus kaget. Ia lantas mengendus-endus bagian tubuh atasnya yang tidak mengenakkan pakaian, kemudian memandang istrinya bingung.

“Gak bau banget tuh,” ujar Shaka kemudian.

“Bau! Sana mandi!”

“Ya lo keluar dulu sini. Apa mau mandi bareng?”

“Lo mandi di kamar mandi dekat dapur aja, jangan disini,” ucap Allea sambil menutup hidungnya. Sungguh, entah kenapa Allea tiba-tiba merasa mual ketika di dekat Shaka.

“Ya ampun, yang. Kok gitu sih?” Shaka sudah memasang mimik wajah memelasnya. Namun Allea tetap tidak peduli, perempuan itu bahkan langsung menutup pintu kamar mandi dan tidak mengizinkan Shaka masuk ke dalamnya.

Di dalam kamar, Shaka menghela napas pasrah. Ia mengambil handuk dari lemari dan berjalan menuju kamar mandi yang berada di dekat dapur.

“Sabar, Ka, sabar,” gumam Shaka.

Hanya butuh waktu sebentar saja bagi Shaka untuk membersihkan diri. Shaka kembali ke kamar untuk mengenakan pakaiannya, namun ia tidak mendapati keberadaan Allea di sana, hal itu menandakan bahwa perempuan itu masih berada di dalam kamar mandi.

“Sayang, kok lama?” tanya Shaka di depan pintu kamar mandi.

“Ya emang kenapa, sih? Gak boleh?”

Sahutan dari dalam sana membuat Shaka otomatis mengatupkan bibirnya. Shaka memilih ke dapur untuk membuat sarapan dan membiarkan Allea puas dengan kamar mandi mereka.

“Sensi banget deh!” Shaka menggerutu ketika sudah berada di dapur.

“Sok-sokan bilang gue bau, padahal biasanya tiap pagi dia suka nempel ke gue terus!”

ASSASSINWhere stories live. Discover now