BAGIAN 24

4.6K 440 105
                                    

"Gue sungguh suka dia, entah dia suka balik atau suka orang lain ya itu urusan dia."
—Shaka, Leon, Affan calon sadboy—

"—Shaka, Leon, Affan calon sadboy—

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

24. COWOK MISTERIUS

BRAK!! BRAK!! BRAK!!

Gedoran pintu di malam hari mengakibatkan Leon mau tidak mau harus beranjak dari kasurnya untuk membukakan pintu asramanya.

Tepat ketika pintu itu terbuka, seseorang bertubuh tinggi menatapnya dengan tatapan setajam silet.

“Dimana Allea?” tanya Affan dingin.

“Ini kamar asrama cowok kalo lo lupa,” balas Leon tak kalah dingin.

Keduanya saling bertatapan dengan tajam seolah memiliki dendam pribadi satu sama lain.

Affan tak membalas perkataan Leon, ia hanya memandangi sahabat lamanya dengan tajam lalu membalikkan badannya.

“Sebaiknya lo gak usah ikut campur.”

Affan yang semulanya hendak beranjak pergi langsung mengurungkan niatnya setelah mendengar kalimat Leon. Affan sama sekali tidak menoleh pada Leon, ia hanya berdiri diam dan memunggungi Leon.

“Berhentilah berharap jika rencana lo untuk jauhkan Allea dari gue akan berhasil. Gue gak akan tinggalkan Allea,” lanjut Leon.

“Lo adalah ancaman bagi Allea, dari dulu bahkan sampai sekarang. Kedok lo gak terbongkar karena lo dapat seluruh kepercayaan dari Allea,” balas Affan, ia sedikit melirik ke belakang.

“Gue udah berusaha agar Allea bahagia!”

Affan membalikkan badannya, ia tersenyum remeh pada Leon. “Agar Allea bahagia? Bukankah lo yang udah renggut kebahagiaan dia dua tahun lalu?”

Mulut Leon langsung tertutup rapat, ia diam membisu dan kepalanya sedikit menunduk.

“Gue tahu lo sayang Allea sejak dulu sampai sekarang. Tapi bagaimana dengan orang-orang yang di sayang Allea? Apa lo juga sayangi mereka? Atau lo malah benci mereka?” Affan maju selangkah, tatapan tajamnya tak lepas menatap Leon yang masih menunduk.

“Gue sangat tahu kalo lo cinta Allea. Tapi di satu sisi gue juga tahu jika selama ini lo begitu membenci Alleo.”

Kepala Leon semakin menunduk, dadanya berdebar begitu kencang.

“Jangan renggut sumber kebahagiaan dia lagi jika lo benar-benar sayang dia. Allea sangat percaya lo, jujur ke dia semuanya dan gue yakin dia akan berusaha buat maafin semua kesalahan lo,” lanjut Affan.

———~÷~———

“Allea ada di rumah Shaka?” tanya Affan memastikan.

Arya mengangguk yakin. “Shaka baru kasih tahu gue kalo Allea ada di sana,” balasnya.

Affan mengangguk mengerti, setelah mengucapkan terima kasih ia lantas berjalan pergi dari kamar asrama Arya.

ASSASSINWhere stories live. Discover now