"Membunuh atau terbunuh?"
-ASSASSIN
-
Dia Allea, lebih tepatnya Allea Ariana Lorenzo. Perempuan yang sejak kecil dikucilkan dari keluarga besarnya hanya karena dirinya adalah perempuan yang penyakitan. Yah, Allea mengidap gagal jantung sejak lama. D...
"Apa ada seorang anak yang menginginkan kedua orang tuanya bercerai?" —Allea—
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
20. RUMAH DUKA
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
“Jadi tinggal gue yang hidup?”
Rahang Allea mengeras, sorot matanya memperhatikan layar ponselnya yang menampilkan berita mengenai kematian Asya. Dan tanpa sadar tangannya terkepal dengan erat.
Allea merebahkan kepalanya di atas meja, matanya terpejam untuk sejenak. Ia masih berada di kelasnya bersama yang lain karena pihak sekolah tidak mengizinkannya pergi sebelum jam belajar mengajar usai.
“Lo hidup aja bikin susah gue, apa lagi lo mati,” batinnya. “Tapi kira-kira siapa sih bunuh? Gede banget nyali nya!”
Allea hanya bisa membatin, sampai kepalanya benar-benar seperti akan pecah rasanya.
“Allea Ariana Lorenzo, ayahmu menunggumu di luar,” ujar guru pria yang tiba-tiba muncul.
Allea mengangkat kepalanya, ia melirik dari luar jendela kelasnya dan benar saja di luar sudah ada ayahnya berpakaian serba hitam dengan lima orang bodyguard nya.
Allea mengemasi barang-barang kemudian berjalan keluar kelas.
“Ayah, kapan kamu sampai?” Keningnya mengerut.
“Baru saja. Serahkan tasmu pada mereka dan ayo pergi sebelum orang suruhan kakekmu menemukanmu,” ujar Alex.
Dan Allea menyerahkan tas tadi pada salah satu pesuruh ayahnya. Allea melirik ke arah kelasnya sebentar kemudian berjalan di belakang ayahnya.
“Anjir pake bodyguard segala! Gue heran sekaya apa sih tuh anak!” Ridho menggeleng-gelengkan kepalanya saking herannya.
“Yeuu lo gak tahu apa kakeknya Allea itu tokoh publik di Amerika! Marga Lorenzo terkenal, bro! Kudet banget sih lo!!” seru Leon dan langsung mendapatkan pukulan dari Kenzo di tangannya.
Kenzo menatap Leon dingin, kepalanya ia gelengkan seolah mengode agar Leon tidak memberitahukan info mengenai Allea.
“Yuk ah cabut! Udah bel pulang.” Arya berdiri kemudian berjalan keluar kelas.
