06 || Alasan Dara

109K 17.9K 973
                                    

"GES, SKUYLAH KANTIN SKUY!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"GES, SKUYLAH KANTIN SKUY!"

Farzan sontak menggeplak kepala Ardi dengan kesal. "Teriaknya gak usah di telinga gue, dong."

"Ya mau gimana lagi, anjir. Lo yang ada di samping gue."

Secara perlahan Farzan menggeser hingga berada di samping Asep yang berada di depan Ardi.

"Sialan," umpat Ardi membuat Ersya tertawa.

"Ish, ngumpat-ngumpat. Dosa goblok."

"Gak usah sok ngomongin dosa kalo orang bilang bokep aja lo langsung minta link."

"Duh, tau aja Ardi Cwayank."

Ardi menyerngit geli saat Farzan tersenyum lebar dengan ekspresi yang sangat menjijikan. "Muka lo, Jan. Cem om-om pedo."

"Emang," celetuk Andra lantas membuat Ardi tertawa.

"Sialan."

"Ish, ngumpat-ngumpat. Dosa tolol."

"Gak usah sok ngomongin dosa kalo isi daftar pencarian YouTube lo tentang bokep Jepang semua."

"Duh, tau aja Qaqa Farjan Tercintahh."

"Si — "

Revan memotong perkataan Farzan dengan menoyor kepala kedua cowok itu. Wajahnya hanya datar dan itu kembali membuat Ersya dan Andra tertawa.

"Bising bego. Tingkah lo berdua gak ada habis-habisnya, heran," sungut Revan masih dengan wajah datarnya.

Ardi cemberut seketika. Matanya melirik buku bersampul putih yang senantiasa Revan bawa. "Halah, tingkah lo tuh yang gak ada habis-habisnya bawa buku ha-mmppphh...!"

Dengan telapak tangan kanan yang masih menutup mulut ember Ardi, Revan melotot sembari mengancam, "Jangan keras-keras, tolol. Gue sleding juga pala lo."

Farzan tertawa puas. "Mampus lo!"

"Eh, BTW, kita gak nanya Dara gitu tentang yang kemarin? Gue penasaran sama tujuannya," tanya Andra menghentikan tawa.

"Iya, sih. Gue juga," sahut Ersya sambil mengelus tengkuknya.

"Menurut gue sih bagus kalo Dara yang jadi ketua kelas," ungkap Asep membuat yang lainnya mengernyit heran.

"Plin-plan, kemarin lo gak setuju kalo Dara jadi ketua kelas. Sekarang malah dipuji," sahut Andra sinis.

Asep mengangkat alis kanannya. "Emangnya kapan gue gak setuju?"

Andra melongo. "Yang kemarin itu-"

"Gue cuman nyampein pendapat, bukan bilang gak setuju kalo Dara jadi ketua kelas," potong Asep cepat dan datar.

Andra cemberut kesal.

"Gue juga," sambut Revan sambil mengangguk pelan. "Tapi gue gak yakin Dara bakal sanggup."

utopia (segera terbit)Where stories live. Discover now