21 || Ikutan Bolos

88.9K 15.5K 1.1K
                                    

semalam ak lupa apdet TTkayak biasa ya, ramein !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

semalam ak lupa apdet TT
kayak biasa ya, ramein !

"Eh, gue baru sadar kita gak ada bendahara dan antek-anteknya, loh."

Perkataan Dara sontak membuat semua yang tadinya heboh dan tertawa langsung terdiam. Mereka serentak menatap cewek itu dengan horor.

Dara tertawa kecil, sudah menduga mendapat reaksi seperti ini. "Uang kas juga kita gak ada, loh."

"Gak denger, hidung gue kesumpel sempak."

"Duain, Di."

"Empedu gue nyut-nyutan dengarnya."

"Uang kas? Hal terkutuk macam apa itu?"

"Astaga Ananda Dara, janganlah engkau mengucapkan kata-kata haram!"

"Ra, mending lo bobok aja gih di kelas, gak usah mikir gituan."

"Gue kaum miskin."

Ersya spontan sewot mendengar pernyataan Revan. "Miskin tapi gorengan sekali beli bisa sampe lima puluh ribu. Goblok."

Revan hanya merotasikan bola mata dengan jengkel. "Diem aja elah."

Dara sontak cemberut mendengar reaksi teman sekelasnya itu. "Uang kas itu penting, loh. Kalo misalnya ada sesuatu yang perlu biaya, kan bisa diambil dari kas."

"Gak usah," sahut Andra kemudian merangkul Farzan yang tengah asik memakan donat. "Kan ada Abang Parjan."

Farzan mendelik pada cowok itu dan mencibir, "Gue bukan bank berjalan ya setan."

Dara berdecak sebal. Ia hendak kembali berbicara, tetapi bel masuk menghentikannya. Sesaat ia terdiam melihat para teman sekelasnya bubar, yang pasti mereka tidak ingin ke kelas.

"Kalian mau bolos?"

"Iya, ngantuk pen bobok," jawab Andra santai.

Dara cepat-cepat berjalan mendahului mereka dan berdiri di depan seraya merentangkan tangan. Mau tak mau para cowok itu berhenti dan menatap Dara heran.

"Lo ngapain?" sebelah alis Dio terangkat saat bertanya.

"Ikut gue masuk kelas, yuk!"

"Ogah," balas Alfa cepat lalu kembali melangkah, namun Dara kembali menghalangi.

"Ayolahhh, sekali-kali jadi anak baik napa," pinta Dara memelas.

"IPS, malas gue denger si Tita khotbah. Toh dia juga kayaknya gak niat ngajar tuh," balas Farzan santai.

Dara mencebik kesal dan membalas, "Darimana kalian tau kalo kalian aja gak mau ikut pelajarannya dia."

Alfa tersenyum sinis. "Tita itu salah satu guru yang pilih kasih di sekolah ini, kita udah hapal itu. Jadi jangan salahin kita kalo malas ikut pelajaran dia."

utopia (segera terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang