13 || Pak Rizky (Fucek)

97.8K 16.2K 2.2K
                                    

Punggung gue nyeri banget anjir, semalam lo timpa, ya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Punggung gue nyeri banget anjir, semalam lo timpa, ya?"

"Idih, lo kali yang tidur di lengan gue. Pegel jadinya anjir."

"Bahu gue kayak abis pikul beras lima karung."

"Lo bertiga ngomong gitu ambigu banget, bego. Kayak semalam abis anu aja," sela Ersya jengah sekaligus geli. Serius, pembicaraan kedua cowok itu dapat membuat tanda tanya besar di kepala orang-orang yang mendengarnya. Apalagi sekarang mereka berada di tempat duduk Alfa, paling ujung dan di dekat pintu. Orang-orang banyak berlalu-lalang dan pembicaraan mereka lumayan keras. Ersya bahkan jijik membayangkan apa yang dipikirkan orang-orang.

"Jadi, gimana, Ra? Bonyok lo bilang apa?" tanya Asep seraya membuka bungkus permen tangkai miliknya.

Dara mengangkat bahunya ringan sembari membalas, "Yaa, biasa aja, sih. Gue jelasin kalo kalian itu teman-teman sekelas gue, trus kalian temenin gue sampe bonyok balik. Gue juga udah pernah cerita kok tentang Utopia."

Revan mengangguk pelan. "Kalo gitu bagus. Gue cuman gak mau ada pikiran yang buruk tentang kita."

Dara tersenyum tipis. "Santai."

"BTW, Pak Rizky tumben datangnya lama. Setahu gue beliau orangnya gila disiplin," ucap Dara heran.

"Ya baguslah, otak gue lagi sakit mikirin —  "

"PAK FUCEK ONDEWEY, GES," seruan Farzan membuat semuanya berlari menuju bangku masing-masing seraya menggerutu kesal.

Untuk kali ini, mereka tidak mau bolos meskipun pelajaran yang diajarkan beliau cukup memuakkan — Matematika. Selain Bu Puspa, Pak Rizky — atau Pak Fucek — merupakan guru yang kejam dalam hal nilai, kehadiran, dan pelajaran. Pernah sekali siswa kelas lain bolos tiga kali dan saat kenaikan kelas, dia langsung tinggal kelas dan memilih untuk pindah. Semenjak itu siswa-siswi SMA Penerus Bangsa mulai was-was terhadap guru yang satu ini.

"Kalian semangat sekali hari ini. Baguslah, jiwa raga kalian sepertinya sudah mulai menyukai Matematika."

"Pala kau fucek," umpat Andra pelan tetapi masih bisa didengar oleh Dara. Cewek itu lantas menyenggol meja Andra seraya menatapnya seakan berkata, yang sopan dong. Andra hanya menyengir lebar.

"Oke, Nakque, sekarang kita akan pelajari bab 2," ujar Pak Rizky lalu menatap Dara. "Kamu ketua kelas, kan? Ambilkan buku Bapak ke kantor, Bapak lupa soalnya."

"Ini, nih. Kebanyakan nonton anu," celetuk Ardi tanpa sadar.

"Yee, gak ada hubungannya. Nyeletuk kok gak berakhlak," keluh Pak Rizky membalas. "Nonton anu itu ya nonton anu, gak ada hubungannya sama ingatan orang."

"Ada dong, Pak. Kalo kebanyakan nonton anu, otaknya pasti isinya anu semua, sampe-sampe ingatan yang lain ilang, tergantikan dengan selangkangan!"

"Anjir, parah Ardi!"

utopia (segera terbit)Where stories live. Discover now