19 || Pasangan Kelima?

90.2K 14.8K 521
                                    

"Lo jauh-jauh ke sini cuman mau beli komik One Piece? Seriously?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo jauh-jauh ke sini cuman mau beli komik One Piece? Seriously?"

Dio melirik cewek di sebelahnya lalu mengangkat bahu tak acuh. "Gue gak mau ketinggalan."

Dara mencibirnya pelan. Semenjak tadi ia sangat terpaksa ikut menemani tetangga menyebalkannya itu, otaknya terus berputar tentang apa yang akan dicari di Gramedia. Karena setahunya, Dio bukanlah tipe orang yang suka membaca banyak tulisan berjejer yang membuat kepala pusing seperti Revan. Cowok itu hanya tertarik pada musik dan game. Tapi ternyata tetangganya itu punya hobi baru.

Dara meringis pelan saat mendengar suara gemuruh di bagian perut. Semenjak pulang sekolah, ia baru sadar satu-satunya hal yang masuk ke perut adalah air putih, obat, dan sebungkus roti cokelat saja. Ia belum makan makanan berat seharian ini.

Menyadari gelagat yang ditunjukkan Dara, Dio lantas mengedarkan pandangan untuk mencari sesuatu yang sekiranya membantu. "Lo lapar, kan?"

"Hah?"

"Ayok," tanpa menunggu jawaban Dara, Dio langsung menarik tangan cewek itu untuk menuju sebuah kafe yang terletak di samping sebuah toko kue.

Baru saja membuka pintu, kedua remaja itu langsung disambut oleh wanita paruh baya dengan senyum ceria yang lebar. Di lehernya menggantung sebuah kamera polaroid berwarna putih.

"Wah, kalian pasangan kelima yang datang ke sini!" seru wanita itu membuat kedua remaja itu membelalak kaget.

"E-enggak, Mbak — " Dara serta Dio berusaha menjelaskan tetapi pemilik toko itu langsung menarik keduanya menuju sudut toko yang telah dihias dengan berbagai pernak-pernik berwarna merah muda dan simbol cinta di mana-mana.

"Mbak — "

"Hari ini hari ulang tahun toko kami, jadi sepuluh pasangan yang datang bakal di foto dan dipajang selama sebulan penuh," jelas pemilik kafe berapi-api dengan senyum yang sangat lebar.

Dara menganga lebar mendengar penjelasan wanita tersebut. "Tapi, Mbak — "

"Yang datang berpasangan dan mau berfoto juga dapat diskon makanan dan minuman, loh," sela wanita tersebut membuat Dara berbinar-binar.

Ayolah, siapa sih yang tidak suka diskon? Apalagi ini pilihannya bebas, boleh makanan atau minuman. Tentu saja tidak boleh disia-siakan.

Dio mendengkus pelan. "Saya sama dia ga pasa — "

"Oke, Mbak! Foto aja!"

Spontan Dio melotot pada cewek di sampingnya yang kini sudah tersenyum lebar sembari mengangkat tangan kanan yang jari telunjuk dan tengah terangkat.

"Lo gila?" desisnya geram pada tetangganya itu.

Dara berdecak sebal lalu melirik Dio. "Lo gak mau dapat diskon gitu? Udahlah, cuman foto doang. Siapa coba yang bakal tau? Gue liat gak ada tuh anak SMA PB di sini," katanya enteng.

utopia (segera terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang