36 || Kata Kio

73.7K 13.2K 1.7K
                                    

"Kio, kamu bo'ongin Kakak, kan?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kio, kamu bo'ongin Kakak, kan?"

Tak mengalihkan atensinya terhadap film yang ia tonton, Kio justru menaikkan sebelah alisnya sebagai respon seraya kembali bertanya, "Maksud Kakak?"

"Yang tentang cowok itu pada gak baik," jawab Dara memperjelas. Ia menyipitkan kedua mata sembari merengsek mendekat, "Iya, kan? Kamu bo'ongin Kakak, kan?"

"Apanya yang bo'ong sih, kan emang bener cowok itu gak baik," sahut Kio mulai sebal seraya menatap yang lebih tua.

"Tapi gak semua, Ki. Kamu ini gak boleh gitu tau," protes Dara tak kalah sebal.

"Kio juga ngelakuin ini biar Kakak selamat dari para buaya yang berkeliaran itu," gerutu Kio kembali menatap lurus ke depan. "Kio gak mau ya, Kak, Kakak jadi korban buaya. Si Pia kemaren ngadu sambil nangis-nangis ke Kio kalo pacarnya selingkuh, padahal sebelumnya dia udah pernah nangis gara-gara di-PHP-in cowok. Kio cuman gak mau Kakak jadi kayak dia."

Sejenak, Dara tertegun. Ia tahu bahwa Kio memang kadang agak terlalu over padanya. Ia tidak pernah menanyakan alasannya, karena memang tahu bahwa Kio melakukan hak tersebut bukan untuk hal yng tidak baik. Dan ia sudah beberapa kali melihat sisi adiknya yang seperti ini. Tapi tetap saja dirinya masih saja tertegun dengan setiap kalimat yang diucapkan adiknya itu.

"Tapi cara kamu salah. Masa ngejelekin kaum sendiri? Kamu itu juga cowok loh."

"Dih, apaan," Kio mendadak sewot, "beda. Kio gak buaya."

Dara menyipitkan matanya curiga, ia menunjuk Kio seraya asal menuduh, "Kio, kamu naksir Pia, ya?"

Walaupun samar, Dara yakin adiknya itu terkejut dengan tuduhannya. Terbukti dengan kedua bola mata yang bergerak ke segala arah dan juga kedua telinga yang memerah seketika. "E-enggak, kok."

Tersenyum puas, sang kakak yakin akan kecurigaannya saat ini. Ia menyandar di sandaran sofa sembari bersedekap. "Gak usah bo'ong, Ki. Kakak tau, kok. Normal itu mah, gak usah takut."

Kio mendengkus kecil lalu menggerutu pelan, "Giliran gini aja peka, tapi urusan lain susah banget peka-nya."

"Ngomong apa kamu?"

"Gak," jawab Kio cepat.

"Kadang cowok itu susah ditebak. Ngedeketin belum tentu beneran suka. Jadi hati-hati aja sih."

"Trus juga, Kio males pacaran, Kio gak suka sama Pia," kilahnya lalu bergerak menjauh menuju kamarnya. Namun, saat masih belum jauh, ia menatap sang kakak dengan jahil.

"Itu tadi siapa, Kak? Bang Alfa bukan? Kalian pacaran, yaa?" ledeknya dengan raut wajah yang menyebalkan.

Dara menganga tak percaya. "Apa-apaan...."

"MAMAA, KAK DARA PACARAN!"

Bersamaan dengan bantal sofa yang melayang ke kepala si adik, Dara berseru panik, "ENGGAK, MA, KIO NGASAL."

utopia (segera terbit)Where stories live. Discover now