16 || Hukuman (3)

92.9K 16.2K 2.8K
                                    

"Selesai akhirnyaaaaaaa!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selesai akhirnyaaaaaaa!"

"Yang lain belum selesai?"

"Udah dari tadi, woy!"

Mereka lantas melihat Asep, Revan, Ardi, dan Farzan yang berjalan mendekat. Mereka kembali duduk di bangku kantin yang sepi.

"Setelah ini apaan?"

"Gudang kayaknya," sahut Ersya ragu.

"Dua tempat lagi, kan?" tanya Alfa membuat Dara mengangguk untuk menjawab.

"Lo capek, Ra?" Asep bertanya jahil saat melihat Dara mengipasi dirinya dengan kewalahan.

"Toilet cewek emang benar-benar ... !"

Andra tertawa mendengar gerutuan sang ketua kelas. "Emangnya lo gak pernah ke sana apa?"

"Gak, ogah." Dara mencebik sebal. Ia melirik jam tangan Dio yang berada di samping kanannya. Matanya lantas melotot saat menyadari beberapa jam pelajaran lagi istirahat kedua akan mulai. "Eh, udah mau istirahat kedua, lho. Pak Rizky tadi ngomong ke gue, selesainya harus sebelum balik. Kalo gak, sekelas bakal absen."

Semuanya, tak terkecuali ikut melotot mendengar penuturan Dara. Mereka juga kaget karena memang sebelumnya Pak Rizky belum pernah memberi ancaman seperti itu.

"Si Fucek kesambet apaan anjir kasih hukuman gak berakhlak," celetuk Ardi membuat Dara menegurnya melalui delikan mata.

"Ya udah, ayok kerja rodi lagi."

"Pinggang masih pegel padahal, ASU!"

***

"Bumbayah! Yayayayayayayayayaya! Lolololo! Yayayayayayayayayaya! Opa! Ya — "

"Diem tolol, kuping gue nyut-nyutan dengernya," potong Farzan sembari menutup kedua telinganya.

Andra mengernyit begitu merasa pernyataan Farzan ada yang aneh. "Kuping nyut-nyutan gimana ceritanya sih bego, ginjal noh nyut-nyutan."

"Duh, gue suka nih. Gobloknya murni sejak lahir," balas Ardi lalu tertawa garing.

"Semurni-murninya goblok Andra, lebih murni lagi cintaku padanya."

"ASIYAP ABANG PARJAN."

Dara tertawa mendengar perdebatan unfaedah ketiga manusia yang tengah memindahkan beberapa kotak kardus yang berantakan. Suasana tak bisa senyap karena mereka terus mengoceh dan bernyanyi bahkan tertawa tiba-tiba padahal sudah jelas tidak ada yang tengah melawak. Sekarang Dara cukup salut memikirkan Revan, Ersya, Asep, Dio, serta Alfa bisa bertahan berteman dengan ketiga makhluk yang jarang normal itu selama 2 tahun lebih.

utopia (segera terbit)Where stories live. Discover now