53 | sabrina jatuh miskin

172K 22.4K 1.7K
                                    




53 | sabrina jatuh miskin



"ZANE bangun! Lo nggak kerja?"

Zane membuka mata sejenak, lalu merem lagi.

Matanya masih perih. Mungkin dia baru tidur sejam, tidak mungkin lebih. Badannya juga terasa sakit semua.

"Males. Bilangin ama Iis atau Gusti, gue nggak enak badan."

"Nggak enak badan apa nggak enak hati?" Rachel menaikkan kedua alis.

"Taik, ah!"

Zane menarik selimut sampai menutupi kepalanya, mencoba tidur lagi.

Rachel tidak putus asa, menggoyang-goyangkan kaki Zane sampai terpaksa melek lagi karena merasa terganggu.

"Apa sih, Hel? Lo tega banget sama gue!"

"Get alive, Bro! Masa gitu doang lo patah hati? Positive thinking, dong. Bisa aja kan, si Bimo cuma mampir ngopi."

Zane duduk. Mukanya kusut.

Rachel lanjut mengomeli. "Lo kalau jadi bos baperan gini, kapan suksesnya? Mental masih anak Mami banget. Bikin illfeel."

"Elaah, seumur-umur juga gue belum pernah bolos kerja."

"Nah ini buktinya? Mau pura-pura sakit! Perasaan dulu pas gue tolak lo juga nggak gini-gini amat!"

"Tolong jangan ngungkit-ungkit masa lalu."

Rachel masa bodo, melanjutkan. "Malah cepet banget move on-nya. Tau-tau udah main kucing-kucingan ama Sabrina."

"Diem."

"Udah gitu nggak berani nembak, lagi! Ckckck. Padahal nembak gue aja berani! Maksud lo apa? Mau bilang gue nggak sebanding sama doi? Lo bener-bener ngejatuhin harga diri gue!"

"Dieeem."

"Buruan mandi, elah. Kayak bayi aja, ngambekan."

Zane menatapnya kesal.

Rachel lalu mesem. "Cepet mandi anak manis. Tadi abang lo nelpon, ngajak sarapan bareng, soalnya ntar siang doi mau berangkat ke manaaa gitu."

Zane menyibakkan selimut sambil mendengus kesal. "Kenapa kalian nggak makan berdua aja, sih?"

"Ya gue sih maunya begitu." Rachel meringis. "Udah, buruan mandi, Nak. Nanti abang lo nyabut project-nya di tempat lo, mampus deh!"


~


Sabrina bertopang dagu di front desk bersama Timothy. Karena besok dia kebagian membantu project temannya itu lagi, dia pindahkan semua project-nya ke meja Timothy, mengerjakan di sana.

Sebenarnya alasan saja.

Dia duduk di depan karena heran baik Zane maupun Rachel tidak kunjung tiba.

Mereka jelas bersama semalam.

Sabrina bisa memakluminya.

Tapi ada satu hal yang mengganggu pikirannya. Kalau memang dua orang itu pacaran, dan sudah bertahun-tahun, bagaimana cara Zane meyakinkan Rachel sehingga hubungan mereka baik-baik saja setelah Rachel mengetahui dirinya menginap di rumah Zane kemarin lusa? Apalagi Sabrina terang-terangan mengatakan tidur di kamarnya!

Warning: Physical Distancing! [COMPLETED]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon