66 | mission failed

168K 19.9K 1.4K
                                    




66 | mission failed



ZANE kecewa.

Setelah menunggu berjam-jam, yang dia harapkan dari keisengannya tidak terjadi, karena Sabrina keluar sudah berpakaian, setelah entah menghabiskan berapa banyak lembar tisu untuk mengelap badan.

Tidak ada adegan Sabrina menjulurkan badannya keluar dan meminta tolong, Zane pura-pura budek karena asyik ngobrol dengan Gusti dan Iis yang dia tinggalkan di kantor sendirian, lalu perempuan itu berjalan berjingkat-jingkat mengambil handuk di meja.

Zane kurang pengalaman, sih.

Akal bulusnya belum semantap Juned.

Zane lalu melepas headphone dari kepalanya.

Sabrina lewat begitu saja dan langsung duduk di kursi untuk mengeringkan rambut.

Yah, minimal kaos yang perempuan itu kenakan lumayan membuat matanya dimanjakan. Apalagi jika dipakai duduk. Ditarik ke depan, yang belakang kurang panjang. Ditarik ke belakang, yang depan jadi korban.

Tapi sepertinya Sabrina tidak terlalu mencurigainya.

Zane buru-buru mengalihkan pandangan saat Sabrina menoleh.

"Ini kaos zaman kapan, deh? Pendek amat."

Sabrina menggumam.

Zane menyahut tanpa menoleh. "Tauk. Tadi asal ngambil. Baju gue nggak banyak di sini. Nggak banyak pilihan."

Zane berusaha keras untuk tidak tertawa. Untuk tetap terlihat meyakinkan.

Pasalnya dia memang sengaja mencomot kaos milik Mamanya. Kerena kalau Sabrina memakai kaosnya sendiri, hmm ... terlalu oversize. Tetap saja kepanjangan biarpun dipakai tanpa celana.

Zane memuji kelicikannya sendiri dalam hati.

Nggak rugi dia berteman dengan Mail dan Ihsan. Otak buaya mereka ternyata bermanfaat juga.

"Tadi Karen nelepon, nanya lo balik lagi ke hotel apa enggak. Udah gue bilang enggak. Tapi ada baiknya lo telepon balik." Zane mematikan tabletnya, meletakkannya di meja. Kemudian dia bangkit berdiri dari sofa, dan beranjak ke kamar mandi untuk cuci muka serta gosok gigi.

"Hmm. Oke," sahut Sabrina sebelum Zane menutup pintunya.

Begitu lelaki itu keluar, lampu sudah padam---hanya tersisa lampu tidur---dan Sabrina sudah kembali rebahan di kasur sambil senyam-senyum, mengetik sesuatu di ponselnya.

Selimut sudah menutupi tubuhnya sampai dada, membuat Zane hanya bisa mendengus pelan karena ternyata modusin cewek itu bukan perkara mudah.

"Besok mau balik ke hotel jam berapa?" tanyanya akhirnya, sambil menarik lepas kaosnya sendiri.

"Pagi banget sebelum sarapan." Sabrina menyahut tanpa memandangnya. "Nanti bocah-bocah pada ngamuk kalau gue kesiangan."

"Oke." Zane manggut-manggut, menyampirkan pakaiannya asal-asalan ke lengan sofa. Kemudian saat beralih untuk mencopot celana, menyisakan brief boxer seperti biasa, dia tersadar Sabrina sedang bertopang dagu dan memandangnya penuh tipu muslihat.

Begini, nih, kalau punya cewek tukang iseng.

Zane jadi sering merasa was-was.

"Kenapa?" tanyanya, curiga.

Sabrina tidak menyahut. Hanya memandangnya sambil tersenyum miring. Mirip villain di film-film.

Zane bergidik ngeri. "Kenapa ngelihatin kayak gitu?"

"Lo rajin squat?"

"Kenapa emang?"

"Itu bokong kalo dilihat-lihat ternyata nggak kalah sama punya Captain America. Lebih seksi elo daripada gue. Kayaknya bokong kita tertukar, deh."

"Shit." Zane ngakak sekaligus ngenes. Merasa harga dirinya sebagai cowok terbanting jatuh.

Dipuji karena sixpack atau biceps, sih, lumrah. Lah kalau dipuji karena punya pantat lebih seksi dibanding cewek? "Tolong dikurang-kurangin vulgarnya."

"Dih, kan calon aset gue juga, tuh, nantinya. Daripada gue jelalatan ngelihat pantat Chris Evans di YouTube?" Sabrina cengengesan.

Zane jadi kepikiran untuk memakai celananya kembali.

Nggak lucu kalau nanti dia diapa-apain sama Sabrina.

"Sini, sini, Zane. Buru." Sabrina melambai-lambaikan tangannya, menyuruhnya mendekat.

Zane menggeleng, malah berjalan menjauh dengan wajah ketakutan.

Sabrina melotot, kemudian beringsut turun dari kasur, menghampirinya "Lo mau tidur di sofa, hah?"

Zane menggeleng-geleng, langsung kabur sebelum kena sergap. "Tolooong, gue mau dilecehkaaan!" teriaknya tanpa suara.



... to be continued


Tampang Zane lagi ngebucin:

Tampang Zane lagi ngebucin:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Warning: Physical Distancing! [COMPLETED]Where stories live. Discover now