21. Turn It On 🔞

1.4K 44 12
                                    

Btw ini harusnya 21+ sih
Please read wisely!😠


"Ay, lagi cape ngga?"

"Capeeek, kenapa emang?"

"Oh ngga, gapapa."

"Kenapa Zra?"

"Ngga, udah nanti aja."




-------------------------------------------------------------------------

Wangi bunga yang menguar dan suara air shower di pagi hari jadi alarm Ezra selama tiga hari ini. Selama di hotel, Ezra dan Nita sibuk menyiapkan ini-itu buat bulan madu mereka. Barang udah di packing, cuma tinggal dirapihin dikit aja. Kata Kakak-kakaknya Ezra, udah gampang mereka tinggal santai. Tapi Ezra sama Nita mana bisa kayak gitu, mereka harus tetep cek sendiri.

Nita bersenandung sambil keluar kamar mandi, Ezra ngerasain jantungnya berdebar. Cowok itu baru bangun dan masih dalam posisi duduk di kasur. Biasanya Ezra bangun, Nita udah rapih aja dan ngusapin pipinya ngucapin selamat pagi. Iya, Ezra suka pura-pura tidur biar dibangunin hehehe.

Tapi kali ini ngga bisa, orang udah dalam keadaan duduk.

"Oh? Kamu udah bangun?" Tanya Nita canggung, berdiri depan pintu kamar mandi ngehadap ke arah Ezra. Dengan cuma pake bathrobe dan handuk yang ngegulung rambut basahnya.

"Emm iya." Jawab Ezra seadanya, masih terpaku di posisinya. Matanya ngga lepas dari pemandangan Nita di depannya. Ezra ngerasa tenggorokannya kering seketika.

"Nggg, oke." Jawab Nita sambil melipir ke lemari, mau ngambil bajunya yang tergantung. Nita udah setrikain bajunya tadi pagi banget, sengaja karena mereka pagi ini mau dijemput Mbak Wulan sama Mas Herma buat dianter ke bandara. Mbak Wulan soalnya yang megang itinerary, tiket, sama segala macemnya.

Nita baru sadar kalo gantungan bajunya nyangkut, susah diambil. Sedangkan kalo jinjit, nanti bagian bawah bathrobe nya bisa keangkat. Kemungkinan besar pasti keliatan sama Ezra. Jubah mandinya itu cuma nutup sebatas pahanya aja soalnya.

"Kenapa ngga minta tolong?" Tanya Ezra tiba-tiba udah berdiri di belakangnya.

"..."

Nita ngga bisa ngejawab, karena kerasa Ezra deket banget posisinya sekarang. Nita bahkan bisa ngerasain hembusan napas Ezra di telinganya.

"Nih ay." Ezra nyodorin gantungannya ke Nita, tapi karena cewek itu masih deg-degan jadinya ngga fokus. Ezra megang kedua bahunya terus ngebalikin posisi istrinya biar mereka saling menghadap.

"O-oh iya, makasih ay." Jawab Nita baru sadar, tapi posisi tangan Ezra terlalu erat megang gantungannya. Nita ngga bisa ngambilnya, tapi Ezra malah natap istrinya itu tajam.

"Zra?"

Ezra ngga ngejawab dan malah megang bahu Nita, lalu nyandarin istrinya itu ke pintu lemari yang tertutup. Tatapan Ezra jadi agak gelap, dan Nita ngga bisa bergerak seakan tenggelam di mata Ezra.

Cewek itu spontan mejamin matanya waktu ngerasain bibir Ezra bergerak melumat bibirnya. Ezra sempet terengah terus lepasin tautannya, terus setelah natap mata Nita yang sama-sama membutuhkan, Ezra mendaratkan bibirnya lagi.

Kali ini gerakan Ezra lebih pelan, tapi lebih dalam juga. Tangannya menjatuhkan gantungan di tangan, ngebiarin baju yang tadi dia ambil jatuh ke atas lantai. Nita sempet mengerang waktu denger suara gantungan yang membentur lantai, tapi tangan Ezra mengusap pinggangnya pelan, menenangkan. Tangan satunya bahkan mengusap tengkuk istrinya, Nita seketika merinding, tapi ngga bisa nolak juga.

LEVEL UP! (Gamal & Ezra next chapter of life)  [✔]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora