☁️9.Great Life and Some Changes☁️

443 42 8
                                    

Nita biasanya jarang update soal kabarnya di sosial media, apalagi sejak kabar kehamilan temannya dimana-mana. Semua orang punya kemajuan, punya pencapaian sejak pernikahan mereka. Tapi Nita dan Ezra, belum sampai di sana. Jadi Nita memilih untuk menghindar, lebih baik daripada ditanya-tanya atau diceramahi soal kehamilan dan lain-lain. Rasanya seperti disindir, diejek, dan digurui.

Tapi sekarang, Nita sama Ezra sudah berhasil mewujudkannya. Pasangan itu bahkan dengan bahagia menunjukannya pada dunia.

Kabar kehamilan Nita dengan cepat menyebar, Ezra ngabarin di grup keluarga dan grup BEM. Alhasil berita itu menyebar cepat dengan sendirinya dan pasangan itu dihujani do'a. Pasangan itu sangat bersyukur dikelilingi oleh orang-orang baik.

"Nduk, sayur kacang merahnya habiskan ya. Biar ngga lemes." Seru Budhe selagi menyiapkan makanan sehat lainnya di dapur.

"Iya Budhe." Nita tersenyum samar, lalu menyuapkan makanan yang sudah disediakan itu.

Budhe yang memasak makan siang hari ini, beliau yang memaksa dan tidak memperbolehkan Nita terlalu banyak beraktivitas. Waktu tau Nita hamil, Budhe yang paling semangat nasihatin dan nyediain ini itu. Nita hampir ngira Budhe orang yang berbeda dari sebelumnya karena malah keliatan sangat lembut dan baik. Dua bulan ini merupakan bulan-bulan paling bahagia buat Nita.

"Kamu kalo butuh apa-apa telpon aja ya, Budhe di bawah." Jelasnya setelah menghidangkan olahan kentang dan dada ayam di meja. Nita mengangguk sambil mengunyah sayurnya.

"Budhe mau pulang sekarang?"

"Iya, belum nyuci. Kalo ada apa-apa telpon ya, Budhe pulang dulu."

"Oh iya Budhe, matur suwun." 

"Eh ndak usah berdiri! Udah duduk aja makan ya."

Nita masih tersenyum sepeninggalan Budhe tadi, rasanya bahkan ngga terganggu sama sekali. Nita merasa sangat disayang. Ngomong-ngomong soal disayang, Nita belum dapet kabar dari orang tersayangnya sejak tadi pagi. Tangannya langsung mencari kontak Ezra dan menekan tombol video call setelah selesai makan.

Ezra yang baru aja kembali ke meja kerjanya, kaget pas baru duduk ada telepon masuk. Bibirnya ngga bisa nahan senyum waktu liat siapa yang nelpon.

"Bentar sayang, aku cari earphone ku dulu." Kata Ezra sambil menyandarkan ponselnya agar bisa berdiri dengan benar sementara tangannya masih mencari earphone nya.

"Oke." Nita natap suaminya yang lagi buka laci, kemudian menatap layar ponselnya sambil senyum setelah earphone terpasang.

"Sayangku udah makan?" Nita mengangguk manja, lalu menyandarkan dirinya dengan nyaman ke sandaran sofa.

"Udaaah, tadi Budhe masakin buat aku. Enak banget ternyata masakannya, nanti aku harus minta resepnya." Ezra terkekeh sekilas, ikutan seneng karena seminggu ini Nita selalu cerita hal-hal yang bikin seneng.

"Oh iya? Wah nanti kalo aku pulang masih ada ngga makanannya?" 

"Ngga ada Mas maaf ya, udah abis." Kata Nita sambil merengut, tau jelas kalo Ezra menggodanya karena emang porsi makannya nambah setelah hamil. Ezra malah ketawa di ruangannya.

"Oh gitu, duh gimana sih bukannya disisain."

"Udah tau anak kamu ini makannya banyak." Keluh Nita, Ezra tersenyum lebar.

"Udah ngga mual sayang?"

"Tadi pagi sempet mual tapi ini abis makan belom sih." Nita inget katanya Budhe bikin masakan yang nutrisinya cukup dan ngga bikin gampang mual. Ngga ngerti juga emang ada ya makanan yang bisa bikin ngga mual gitu? Ngga tau deh, tadi Budhe yang bilang gitu.

LEVEL UP! (Gamal & Ezra next chapter of life)  [✔]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن