☁️19. For You☁️

391 50 52
                                    

Had a long day?
I see a bit of sadness
Let today pass and tomorrow come
I'll make you happy

"Nita banguuun, udah pagi!" Kia narik-narik selimut yang dipakai Nita sejak semalam, dirinya sendiri udah rapih dan wangi pagi begini.

"Masih pagi Almiii, dingin." Keluh Nita singkat sambil menarik kembali selimutnya dan kembali bergelung hangat di dalamnya.

"Udah jam delapan, ayo bangun." Kia ngga nyerah, bahkan narik selimutnya sampai lepas dan melipatnya. Nita terpaksa bangun dan tangannya sibuk mencari ponselnya di meja. Waktu mengecek jam nya, mata Nita instan terbuka.

"Baru jam 7! Iiih emang mau kemana sih?" Kata Nita kesal sambil mengikat rambutnya, Kia tertawa kecil sambil merapikan sisi-sisi kasur dan memaksa Nita turun dari sana.

"Kan Nita janji mau temenin aku hari ini. Lupa ya?" Nita memiringkan kepalanya, lalu berpikir dan mencoba mengingat.

"Oh iyaya. Kenapa ngga sama Gamal aja?" Jujur aja Nita masih ngantuk dan ini tuh Sabtu pagi, harusnya sih jadi waktu libur juga malas-malasan di rumah.

"Udah aku bilang semalem, ini bayaran Nita udah minjem aku dari Gamal seminggu. Jadi harus Nita yang temenin aku hari ini." Jelas Kia lalu mengalungkan handuk di leher Nita yang masih belum berucap setuju.

"Sana mandi!" Kata Kia sambil berlalu menuju dapur.

"Ugh! Iya!" Akhirnya Nita bangun juga dan menuju kamar mandi buat membersihkan diri. Ada dua rasa yang berkecamuk di hatinya, senang dan takut. Senang karena hari ini Nita bisa ke tempat umum lagi, tapi juga takut traumanya kambuh tiba-tiba.

Nyaris tepat lima belas menit waktu Nita selesai mandi, dan disambut Kia yang udah siap dengan peralatan make up di tangan. Nita mengerutkan hidung tak suka, sementara Kia cuma senyum aja.

"Ngga usah dandan."

"Harus dong, biar cantik, biar keliatan ada semangat hidup!" Nita menepuk jidatnya sendiri, bukan masalah dandannya. Tapi pilihan Kia itu loh, suka agak mencolok. Nita selalu dengan busana dan riasan yang cenderung sederhana. Sedangkan Kia pake lipstik semerah darah pun dia ngga peduli. Nita memutuskan untuk pasrah, tapi menatap horor satu pasang baju yang Kia siapkan untuknya.

"Ngga mau Almi!"

"Harus mau, ngga mau tau!" Nita mengerang frustasi, Kia malah ketawa.

"Ugh, kenapa harus ini?"

"Biar samaan sama aku Nit vibe nya. Biar kayak lagunya Cherrybelle!" Jawab Kia semangat, Nita langsung pusing lagu apaan lagi sih ini.

"Apaan?"

"Best friend forever!"

"Iiih apaan sih Almi, pengen muntah ah!" Keluh Nita, Kia sendiri malah ngakak. Akhirnya Nita memutuskan buat menurut aja, dengan catatan mengganti baju atasannya dengan pilihannya sendiri karena pilihan Kia terlalu terbuka.

Keduanya berangkat setelah sarapan, dan mereka udah dalam perjalanan sekarang. Kia sebenernya ngga bilang dengan jelas mau kemana, cuma bilang minta ditemenin keluar. Waktu udah sampe halaman depan, Nita mendadak agak gemetar. Kia sadar waktu turun dari mobil dan gandeng tangan Nita ke dalam gedung tersebut.

"Kita mau ke mana?"

"Ke dalem." Jawab Kia singkat, Nita tampak ngga puas.

"Ini rumah sakit, Almi."

"Iya emang, terus kenapa?" Nita mendengus tak suka, langkah mereka berhenti di lobby.

"Aku ngga mau diperiksa. Ngga mau!"

LEVEL UP! (Gamal & Ezra next chapter of life)  [✔]Where stories live. Discover now