Bayi yang masih berumur 3 bulan ditusuk ulu hatinya dengan pisau/cundrik oleh ibunya, dan buka cuma itu saja ia kemudian dilemparkan ke jurang yang dalam oleh seseorang yang dikenal sebagai pendekar ternama. Tapi sungguh beruntung seorang tokoh sakti berhasil menyelamatkan bayi itu dan mendidiknya. Demi membalaskan dendam perguruan dan keluarganya, ia mengandalkan ilmu sakti warisan gurunya yaitu Lam Shia (Si Sesat dari Selatan) yang merupakan salah seorang Bu Lim Su Ih (4 Datuk Dunia Persilatan). Tokoh- tokoh yang terlibat pengeroyokan terhadap gurunya dan keluargannya, baik itu golongan hitam maupun putih dibabatnya habis dengan kejam. Munculnya perkumpulan Bwe Hwa Bwe (Bunga Bwee) yang pada akhirnya diketahuinya ternyata ketuanya adalah dalang dari pengeroyokan gurunya dan salah seorang yang terlibat pembunuhan keluarganya, membuatnya bertindak kejam tanpa ampun baik terhadap anak buahnya yang paling rendah jabatannya maupun pejabat-pejabat di perkumpulan Bwe Hwa Bwe tersebut. Munculnya utusan-utusan dari Jeng Siong Hwe yang dinamakan Rasul Penembus Dada yang menimbulkan banjir darah di dunia persilatan turut mengambil bagian dalam perebutan Pedang Darah yang konon siapa yang mendapatkannya bisa mempelajari Ilmu Sakti dari Bunga Iblis. Berbekal Giok Ci Sin Kang yang didapatnya dari bunga iblis, Suma Bing meneruskan usaha pembalasan dendamnya membuat perkumpulan Bwe Hwa Bwe mendatangkan jago - jago tua yang sudah berusia seabad lebih. Belum lagi bantuan dari Perkampungan Bumi (Tee Po) yang merupakan salah satu dari 3 tempat keramat Bu Lim dikarenakan Suma Bing telah diangkat menjadi menantu dan ahli waris Perkampungan Bumi sangat membantunya dalam usahanya menghancurkan Bwe Hwa Bwe.
62 parts