57. Irama Seruling Iblis

2.9K 51 1
                                    

Sim Tong Seng Liphong membungkuk hormat serta berkata: "Harap Huma mundur dulu!"

"Maksud Seng Tongcu...... "

"Biarlah hamba yang membuka peti ini."

Suma Bing tersenyum, ujarnya: "Tak ada alasan untuk kamu yang menempuh bahaya. Silahkan kalian mundur!"

Sahut Sim-tong Song Lip-hong dengan serius: "Betapa tinggi dan luhur kedudukan Huma, mana boleh sembarangan bekerja dan menempuh bahaya, ini memang sudah menjadi tugas yang harus hamba lakukan."

Di tengah perdebatan ini, Se-konyong2 sebuah bayarngan hitam melesat tiba secepat kilat terus meluncur dihadapan mereka, itulah seorang berbentuk tinggi lencir dan seluruh tubuhnya serba hitam seperti arang.

"Racun di racun!'' tanpa merasa Sim-tong Song Lip-hong berseru kejut.

-o0o-

Benarkah peti mati itu merupakan jebakan? Mengapa Racun di racun duplikat Phoa Cu-giok ini muncul lagi?

Dapatkah Suma Bing memberantas semua musuh2 besarnya? Tak urung dia sendiri hampir mengorbankan jiwanya dalam cengkramian Irama seruling seorang tokoh lihay yang berjuluk Dewi irama iblis.

Siapakah Dewi irama iblis ini ?

-oo00oo-

Suma Bing sendiri sudah tahu siapakah orang yang datang itu, maka jengeknya: "Phoa Cu........"

"Cepat mundur!" Racun diracun segera menukas perkataan Suma Bing, dengan gugup, "Lekas!" serunya lagi.

Terhadap Phoa Cu-giok boleh dikata Suma Bing sudah membencinya sampai ketulang sungsumnya, meskipun karena janjinya terhadap istrinrya almarhum sehingga dia tidak membunuhnya, namun rasa kebenciannya masih me-luap2, maka segera katanya dengan nada rendah: "Apa maksudmu?"'

Dalam pada itu tampak lagi beberapa bayangan berkelebatan dari hutan sebelah dalam sana.......

Racun diracun menjadi gugup dan gelisah, serunya pula sambil membanting kaki: "Lekas mundur, nanti terlambat!" Suma Bing menjadi ciuriga dan insaf mungkin ada gejala2 apa lagi, maka dengan penuh tanda tanya ia tatap Racun diracun lalu sekali berkelebat mundur lima tombak. Demikian juga Sim dan Bu dua Tongcu juga ikut mundur.

Secepat kilat tiba2 Racun diracun mengayun tangannya terus memukul kearah peti mati dari kejauhan............

Melihat ini keruan Suma Bing berjingkrak gusar: "Berani kau!"

Sebuah ledakan dahsyat menggelegar menggetarkan bumi dan langit, debu membubung tinggi keangkasa sehingga alam sekelilingnya seketika menjadi gelap, tercium bau belirang.

Lapat2 terdengar suara Racun diracun dari kejauhan: "Cihu, jenazah si maling bintang dan Suhumu adalah palsu belaka!"

Suma Bing tergetar mundur dan kesima. Palsu, apakah artinya ini?

Waktu keadaan menjadi terang kembali, bayangan Racun diracun sudah menghilang, sedang peti mati Itu juga telah hancur lebur tanpa bekas.

Keringat dingin membasahi seluruh tubuh Suma Bing. kurang lebih dua jam lamanya sudah dua kali dia terhindar dari malapetaka yang mengancam jiwanya ini.

Dia tengah merenungi perkataan Phoa Cu-giok tentang kepalsuan dari kedua jenazah itu.

Bukankah bentuk tubuh simaling bintang dan gurunya lain dari bentuk tubuh manusia umumnya, sekali pandang saja lantas, dapat tahu, lantas bagaimana cara menjelaskan tentang 'palsu' itu? Apakah mungkin Bwe-hwa-hwe betul2 dapat mencari penggantinya yang palsu untuk membuat jebakan yang keji ini?

Pedang Darah Bunga IblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang