49.

573 54 6
                                    

Siang hari

Acep dan yang lain sudah sampai didepan kamar rawat Dea, Daren mengetuk pintu. Toktoktok...

"Assalamualikum," kata Acep sambil cekikikan bersama yang lain, sejujurnya mereka sangat ingin ketawa plus heran dengan sikap Daren yang sekarang makin Alim aja, pintu rumah sakit aja segala diketuk. Biasanya mau masuk kelas dengan pintu tertutup dan guru ada didalam pun langsung bablas.

"Dea, gue bawain rendang khas emak dijamin lo sembuh dalam semalam." Acep menunjukkan tempat makan yang isinya rendang kepada Dea, "De liat deh nih, " Acep langsung teringat kalau Dea mengalami kebutaan, Acep langsung terdiam karena merasa salah berbicara.
Semua diam karena melihat respon Dea dan Acep.


"Jangan percaya sama Acep. Mempercai acep adalah perbuatan syirik, kamu tau kan apa hukumnya syirik," ucap Daren menghilangkan keheningan yang tiba-tiba muncul itu.

"Acep rese nih, dari di airport udah banyak gaya, lo mau tau De? dia caper ke cewe bule, modusnya gak sengaja nabrak, ujungnya minta nomer hp."
Oceh Daren dan berhasil membuat yang lain mulai angkat bicara.

"Apasih syirik aja lu, gue memaklumi kalian orang ganteng emang banyak hetersnya," balas Acep spontan.

"Huhhhhh..!!" sorak yang lain bersamaan.

"Udah lah gue laper nih, mending kita makan," Dimas menarik tempat makan yang Acep bawa lalu membukanya di meja.

"Eh itu buat Dea," tegur Acep.

"Dea masih masa penyembuhan Cep mana boleh makan rendang, otak lu kemana sih? Ke pentok sayap pesawat ya? Atau ancur kena baling- baling pesawat?" Ujar Siska yang sudah duduk di sofa bersama dengan yang lain.

"Nasi mana woi nasi?"

"Sendok tolong keluarin!"

"Air sama gelas juga keluarin?"

"Martabak telor yang gue beli dibandara basi belom ya?"

"Lalap sama sambelnya sedikit banget, gua gak kebagian, Aelahhh"

Begitulah kehebohan acara makan-makan didalam ruang rawat Dea.

"Kalian mau makan-makan atau ngelongok kakak gue sih?" semprot Defan yang baru masuk bersama Feri dan Riska. Alangkah baiknya jika disaat dia masuk teman-teman kakaknya ini sedang menghibur kakaknya, tapi kenyataan memang tak seindah ekspektasi. Karena kenyataannya mereka malah makan bersama sambil ngegepor di lantai. Gak elegan!!

Riska memeluk Dea, dan berujung berbincang bincang dengan Dea.

"Gimana penampilan gue? Keren kan? Udah mirip CEO ganteng dalam novel"
Feri memutar badannya, memperlihatkan tubuhnya yang dibalut dengan setelan jas berwarna abu-abu.

"Waw"

"OMG!!!JIJIJIJIJIJI"

"Makasih pujiannya emg gue tuh udh ganteng dari lahir, apalagi pake jas begini makin mirip......"

"Mirip monyet pake jas ," lanjut Acep lalu pura-pura sibuk dengan makananya.

"Hahahahahah, tumben pinter Cep," Ucap Dimas, Feri langsung memelototi adiknya.

Say You Love Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang