22. Gang Darah

5.8K 217 28
                                    

Sore itu hujan mengguyur kota Jakarta membuat anak Osis mengurungkan niatnya untuk pulang dan memilih makan mie dikantin.

Fargan melihat hp jadulnya yang walaupun bisa layar sentuh tapi sangat ketinggalan zaman. Dilihatnya sudah jam lima sore, dari pada ngabisin uang dikantin lebih baik dirinya ngajarin Dea kisi-kisi olimpiade matematika.

Fargan segera menelpon Dea.
"Heh lagi dimana?"

"Jangan telpon dulu gue lagi dikejar,"

"Sama siapa? Anjing? Badut?"

"Ih kalau gak penting gue tutup."

Fargan tesenyum mendengar nada kesal Dea.

"Woi jangan lari lo,"

"Gua bunuh lo kalau sampai ketangkep".

Senyum Fargan luntur, digantikan dengan raut serius.

"Lo dimana?"

"Gak tau,"

"BEGO! Masa gak tau," emosinya tiba-tiba naik

"Gue gak tau ini daerah yang kemarin kita lewatin,"

Fargan mengingat ngingat, begitu ingat tubuhnya segera berdiri.

"Jangan bilang lo lagi dikejar anak sekolah musuh,"

"I—iya gitulah,"

"BODOH! ngapain sih disana!"

Anak-anak lain yang mendengar bentakan Fargan menatap serius Fargan dengan kaget.

Rendi bahkan bertanya "Kenapa?" berulang kali tapi Fargan tidak menanggapi.

"Lo lari paham? Cari tempat sembunyi gue kesana sekarang. Bertahan oke!"

"Siap-siap kita tauran," intruksinya kepada seluruh anak Osis. Mereka mengangguk dengan semangat.

"Gue ikut," ucap Rendi memengang pundak kanan Fargan.

"Gak, lo mending panggil polisi,"

"Lo mau jadiin gue pecundang! Pokoknya gue mau ikut,"

Fargan menarik kerah Rendi, matanya menyorot tajam."Gak usah egois bisa? Lo kira gak bahaya?! Nurut sama gue! Panggil polisi. Kalau gue liat lo ikut tauran, gue kubur lo idup-idup."

Fargan melepas kerah Rendi dengan kasar, Rendi tidak bisa berkata-kata perintah Fargan mutlak baginya.

"Nit jaga murid lain, jangan sampai ada yang lewat gang itu. Intruksiin mereka lewat jalan depan, " Nita mengangguk paham

"Yang lain ikut gue."

Fargan mengambil hp lalu menelpon Feri sambil berlari menuju gerbang diikuti gerombolan anak Osis lainnya.

"Fer dimana lo? Siap-siap tauran siapin anak-anak MPK yang jago bela diri ajak juga geng lo. Gue tunggu depan gerbang."

"Hah? Tauran?!!" tanya kencang Feri dari tempat lain.

"Eh kamu mau tauran dek?"

"Gue ikut!"

Fargan mengeryit, kenapa banyak suara cewe? Sebetulnya anak itu lagi dimana?

"Lo lagi nganjang Fer?" semua anak yang mengikuti Fargan dari belakang tertawa mendengar pertanyaan yang lolos dari mulut Fargan. Mereka sampai geleng-geleng.

"Gue kesana, 10 menit lagi."

"5 menit!" jawab cepat Fargan.

"OKE!"

Say You Love Me Where stories live. Discover now