16. Maaf

5.9K 223 12
                                    

Dengan berat hati Riska membawa Feri kerumahnya, kasian kan anak orang malem-malem begini ditinggal sendiri digang terpencil. Saat sampai dirumahnya disana nonghol lah kakak perempuannya Riska, Amelia Ayu Wijaya wanita itu dengan semangat empat lima menghampirinya.

"Loh siapa de? Temen? Atauuuu pacar? " goda Amel kakak Riska dengan wajah mesem-mesem. Tak lupa tubuh Riska sudah disenggol-senggol oleh Amel.

"Berisik lo kak, masuk sana!"

Feri masih sibuk meperhatikan tempat disekitarnya, ternyata setelah melewati gang yang gelap justru didalamnya ada pemukiman penduduk, jalan setapak yang hanya bisa dilalui motor diterangi oleh lampu rumah warga yang sangat sederhana baginya. Sungguh jauh berbeda dari kawasan rumahnya.

"Duduk lo jangan celingak-celinguk!"

Feri mengangguk lalu duduk disalah satu bangku didalam rumah Riska.

"Sempit ya? Lo pasti gak kuat engap kan? Mmm keluar aja deh jalan-jalan kasian gue sama lo takut pingsan," tutur Riska.

"Gak kok biasa aja gue pernah kok tidur ditempat yang lebih kecil,"

"Masa? Lo kan kaya dari zigot,"

"Iya gua pernah tidur ditenda, kecil kan gak ada wc pula," Feri terkekeh kecil.

Riska mulai cape berhadapan dengan orang didepannya, bawaanya minta ditampol."Jadi hal penting apa yang membuat lo sampe masuk ke tempat terpencil ini."

Wajah Feri berubah serius, diceritakannya kejadian yang sebenarnya.

"Jadi Dea cuma mau nutupin ke nakalan Siska sama Daren? Gara-gara mereka nyuri kertas ulangan sehari sebelum ulangan? " tanya Riska histeris.

Feri mengangguk, "Tapi kenapa? Kenapa temen lo itu manfaatin Dea?" tanya Riska dengan wajah kesal.

"Fargan mau bales dendam Ris, sebelumnya gue minta maaf banget atas nama temen gue itu. Dan gue minta tolong rahasiain dulu bales dendam ini dari Dea,"

Riska menatap tajam lelaki yang duduk didepannya. "Gila lo!! Terus gue bakal biarin temen gue dijahatin gitu?!"

"Gak gitu! Gue akan berusaha biar Fargan berhenti ngelakuin hal ini. Dan gue minta tolong sama lo tolong jangan menjauh dari Dea itu bikin dia down," tutur Feri dengan serius, Riska mengangguk.

"Yaudah makasih, gue langsung balik ya."

"Hm,"

Amel keluar dari dapur, "Loh mau kemana? Gak mau makan dulu? Minumnya belum dihabisin loh."

"Ngerepotin jadinya, makasih loh kak. Saya pamit dulu udah dicariin nyokap, udah malem." Feri menyalami tangan Amel.

"Main kesini lagi ya kapan-kapan, jarang-jarang orang ganteng masuk gang senggol bacok. "

"Ih kak!" Riska melirik kesal ke arah kakaknya. Riska langsung mendorong pundak Feri menyuruhnya segera pulang.

"Bye kak, nanti kalau Feri kesini Feri bawain oleh-oleh." ucap Feri yang sudah menaiki motor ninjanya. Tangannya sibuk dengan helm.

Say You Love Me Where stories live. Discover now