2. Fargan Bahakara

10.8K 502 178
                                    

Kini Dea sedang berdiri tepat didepan pintu rumah Fargan.

Setelah pulang sekolah tadi Dea langsung disuruh ikut dengannya .

"Buka!!" Titah Fargan.

Dea menurut lalu membukakan pintu itu dan mempersilahkan Fargan masuk, sebenarnya Dea sudah sangat kesal pada Fargan sejak kejadian pagi tadi Dea jadi harus mengikuti kemanapun Fargan pergi.

Dan lagi fargan selalu mengomel jika ada hal salah yang Dea lakukan, baru satu hari aja sudah begini apa lagi besok.

"Masuk!!"

Dea langsung tersadar dari pikirannya lalu segera masuk sebelum fargan marah marah  LAGI.


                                                                                      ~•o•~     

   

Dea duduk disalah satu sofa sambil membelonjorkan kakinya dilantai .

"Siapa yang nyuruh lo duduk!!"
Dea menghembuskan nafasnya kasar baru saja dia duduk santai sudah dapat teguran lagi.

"Iya!" Dea segera berdiri.

"Sana ke dapur cuci semua piring kotor yang ada disana, "

"Yah kak lo yang bener aja dong gue kan cuma jadi nerd lo di sekolah, gak termasuk di rumah!" balas Dea dengan kesal, Fargan lansung melontarkan tatapan tajamnya dan berhasil membuat Dea diam. Berani banget cewe didepannya ini mara-marah kepadanya. 

"Lo gak pantes komentar," sinis cowo itu sambil menatap wajah Dea yang kesal llau dai pergi dari sana 

Dea segera melangkahkan kakinya ke arah dapur dengan wajah sebalnya dan perasaan kesal.

"Gue kan bukan pembantu,kenapa harus cuci piring sih! Inget gue bukan pembatu lo dirumah, gue pengen pulang! Cuci piring aja nyuruh gue gak modal banget sih buat nyewa ART, " Dea terus  marah-marah dengan  tangannya yang sibuk mencuci piring kotor. Dea bukan anak manja atau lebay yang tidak pernha cuci piring, tapi ini masalah iklas dan gak iklasnya. Dea gak iklas diperbudak di rumah kaya gini terlebih lagi dengan Fargan, Dea diam-diam membenci cowo itu karena memusuhi Gani.

Fargan yang sedang mengobati lengannya itu berdecak sebal karena mendengar betapa cerewetnya cewe itu, dia langsung menuju dapur.

"Heh!!"

Pranggg...

Dea tak sengaja menjatuhkan piring karena kaget mendengarkan suara Fargan sekaligus karena tangannya licin.

Tatapan Fargan seketika menajam dan menusuk.

Tangan Dea masih terus membersihkan pecahan piring .

"Lo beneran cewe kan!! cuci piring aja gak bisa gak ada gunanya banget sih lo pasti dikeluarga lo cuma jadi benalu aja !" Maki Fargan dengan lantang dan tanpa perasaan yang membuat Dea sedih.

Dea merasa pipinya kini basah, Dea menangis sambil menunduk tangannya membersihkan pecahan piring.

"Akhhh..." pekik Dea ketika tangan ya tak sengaja terkena pecahan piring beling itu.

Fargan tentu melihatnya tapi dia tetap diam rasa sakit dan derita yang Dea rasakan masih belum sepadan dengan rasa sakit yang adiknya rasakan selama ini .

"Lo harus lebih sakit dan menderita dari pada ini!" batinnya.

Fargan membalikan badan lalu pergi meninggalkan Dea yang masih menangis dan memegangi lengannya yang terluka.

Say You Love Me Where stories live. Discover now