23. Tauran

5.9K 189 15
                                    

BRUMM

BRUMMM!!!

suara motor ninja menyita semua perhatian orang, Feri dan kawan-kawan sudah datang bersamaan menggunakan motor ninja.

Diboncengan Feri bahkan ada Riska, dan dibelakangnya anak-anak geng motor sekolahnya mengekor.

"HALLO Feri yang handsome comeback!!" Feri turun dari motor begitu juga yang lain, dengan santai tangannya merapikan rambutnya yang acak-acakan Karena helm. "Waduh mainnya keroyokan gak elegan banget sih kalian, kalau mau tauran tuh ya adil dong," Feri mengangkat tongkat baseballnya lalu berteriak. "SERANG!! "

Ada sekitar dua puluh orang yang Feri bawa, tentu itu sangat meringankan golongan Fargan. Tauran kembali terjadi, Feri memukul dua orang sekaligus dengan tongkat baseballnya hingga terkapar, " Emang lo doang yang bisa bawa senjata, gue juga bisa!"

Belum disitu Bahkan Riska berhasil membuat suara retakan tulang pada lawannya, membuat Feri yang melihatnya meringis seketika. Ok, gue salah malah bawa monster betina. Batinnya.

Feri maju mencari keberadaan Fargan, dilihatnya Fargan sedang dikeroyok. Tapi anehnya justru cowo itu berhasil menghabisi lawannya dengan keringat yang membanjiri wajah dan badannya disertai darah yang menetes dari bibirnya. Aish singa yang tertidur sudah bangun, batinnya sambil meringis Karena melihat Fargan mencoba memelintir tangan musuh.

Kretekk...

Feri ingin menutup matanya, Fargan begitu menakutkan sekarang. Feri yakin Fargan sedang tersulut emosi.

Fargan mendektakan wajahnya kearah sikapten basket, dengan rambut basah yang turun hampir menutupi mata dan darah dibibir yang masih terus keluar Fargan tersenyum sinis, "Cewe yang lo mau bunuh itu cewe gue, dan Gani cuma milik gue. Cuma gue yang boleh bikin dia sengsara." bisiknya bagai sebuah peringatan.

Kreetekkk...

AKKKHH!!

Semua orang berhenti saling memukul begitu mendengar teriakan si kapten basket yang meraung kesakitan akibat ulah Fargan, semua orang dalam diam memerhatikan ulah Fargan. Cowo itu menyiksanya. Dia lama memelintir tangan si kapten basket menarik ulur waktu untuk mematahkannya. "Cowo berengsek kaya lo harusnya mati!" desisnya.

Bughh!!

Satu tonjokan keras kearah kepala sikapten basket dari Fargan membuatnya pingsan. Anggota sekolah musuh menekuk lututnya menandakan jika mereka sudah kalah.

"BRAVO!!  Lo emang the best." teriak riang Feri ke arah Fargan sambil mengkat jempolnya kirinya.

Fargan termenung sambil menatap sikapten basket yang terkapar didepannya, hampir saja dia membunuh orang. Dari awal Fargan membenci kapten basket ini Karena dia selalu memprovokasi teman-temannya agar tidak sportiv dalam tanding basket, dan jika kalah dia akan mengajak teman-temannya mengeroyok tim yang menang. Fargan segera memasuki rumah kosong tempat persembunyian Dea.

Didobraknya pintu putih kotor rumah tua itu, "Dea!!" teriaknya sambil menelusuri rumah itu.

"Kak!" sautnya dari arah lemari kamar, Dea segera berlari kearah tempat Fargan berdiri. Fargan tersenyum kecil, hatinya yang tiba-tiba merasa lega, dia sangat bersyukur cewe itu tidak terluka.

"Sshh bibir lo sobek," tangan Dea ingin memegang bibir Fargan. Tapi tanggannya langsung ditangkap.

"Lo hutang budi penjelasan sama gue!" ucapnya menatap Dea yang mengangguk dengan kesal.

"FARGAN!! "

Teriakan Feri membuat Dea tersadar dan melihat belati melesat kearah punggung Fargan, "AWAS!!" teriaknya berganti posisi dan memunggungi Fargan. Belati itu dengan mulus menusuk dan merobek punggung kanan Dea.

Say You Love Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang