30

5.9K 165 0
                                    

Move on memang tidak mudah nyatanya Selama satu tahun Fani mencoba move on tapi tak kunjung berhasil semakin ia berusaha move on semakin ia kangen prianya itu.

" Lama gak ketemu "

" Hmm " balas Fani menjawab pria yang berdiri didepannya.

" Fani gue kange... " pria itu maju untuk memeluk Fani tapi Fani memilih mundur. Ia menolaknya dengan pundak yang Sudah mulai bergetar Fani membalikan tubuhnya memunggungi pria itu.

" Lupain semuanya gue mau hidup bebas tanpa rasa sakit "

" Gak bisa! mungkin lo bisa bilang kaya gitu tapi selama satu tahun gue gak liat lo rasanya sepi Fan gue ngerasa bagai gak bernyawa. Gua jarang senyum, jarang ngobrol selama ini Itu yang gue rasain pas lo gak Ada Disisi gue."

"Fani gue sayang.."

"Tapi gue Enggak."Enggak, sebenernya gue juga masih berharap sama lo tapi kita gak bisa kaya dulu lagi, lo bukan milik gue lagi.

Fani mencekal kuat plastik ditanganya.

" Lupain semuanya anggap aja kita gak pernah kenal anggap semua gak pernah terjadi, gue udah bahagia sekarang jangan pernah lo datang ke rumah gue dan membuat keributan lagi ."

Ingatan 9 bulan lalu masih tertata rapi dibenaknya saat pria didepannya ini datang ke rumahnya saat itu kaki Fani masih lumpuh alhasil Fargan yang membuka pintu , dan mulai lah keributan Karena Gani memaksa masuk padahal Fargan Sudah mengusirnya.

Ya, itu Gani pria masa lalunya dan sekarang akan menjadi calon masa depan Dea.

Gejolak kecewa menyerang batin Gani
ini salah orang tuanya yang memaksa untuk bertunangan dengan gadis bodoh itu andai kata ada celah Gani pasti akan melewati celah itu agar ia gagal bertunangan.

" Apa!! Mana bisa, gue sedetikpun gak pernah lupa sama suara lo yang selalu bingin gue rindu, tingkah imut lo yang selalu bingin gue kangen dan sikap jealous lo yang selalu bikin gue gemes semua masa lalu yang kita alami gak pernah akan terhapus dari otak gue, Karena itu ingatan paling indah dalam hidup gue," Gani berucap yakin dan penuh perasaan.

Muka Fani memerah hampir ia bembelakangi Gani jadi wajahnya tidak keliatan, Sesak, bahagia, sekaligus sedih secara bersamaan bertemu Gani dilihat dari manapun ia adalah pria baik -baik bagi Fani, sempurna. Sikapnya baik, pintar, bertanggung jawab, ganteng , penyanyang ia sudah lebih dari kumplit dari kriteria Fani, ia juga tau kenapa Gani meninggalkannya itu Karena orang tua Gani yang memaksa.

" Cukup Gani, masa indah kita udah berakhir, jangan kecewain tunanganlo! "

Gani emosi, cowo menarik pundak Fani agar menatapnya, cukup! ia Sudah tak tahan hidup dikekang oleh keluarganya.

" Dia bukan Wanita baik kaya lo, dia berbeda dari lo dia cuma penghalang , dia cuma beban buat gue, dia itu B.I.T.C.H!"
Fani mendorong kencang tubuh Gani hingga membuat lengan Gani di pundak Fani terlepas.

Tak percaya akan apa yang ia dengar, Gani terlihat berbeda ia jadi berbicara kasar itu bukan sifatnya sepekenal Fani Gani itu sopan Gani itu selalu berpikir sebelum berbicara, ia jadi merasa kasian pada Dea yang selama ini berusaha mendapat cinta Gani .

Fani berjalan gontai sambil menunduk memasuki ruang tamu yang tampak ramai.

" Udah pulang Fan....? " tanya Dea nenghampiri Fani, wajah Fani pucat dan terlihat lemas.

Fani menatap Dea yang tampak khawatir ia kembali khawatir saat mendengar ucapan terakhir Gani saat depan apotik.

'Jangan salahin gue kalo gue bakal sakitin dia ' Gani tampak geram dan berbicara serius.

Ini bukan salah siapapun ini masalah waktu, waktu yang belum tepat mungkin jika sudah waktunya semua akan selasai, anggap saja ini ujian.

" Lo sakit ? "

" Gue gak Kenapa napa kak," gak Kenapa napa? Mana mungkin? Gue baru aja ketemu Gani, mantan terindah gue.

"Cuma capek dikit, mungkin Karena semalem bergadang, " Lanjut Fani tersenyum kearah Dea .

Dea mengangguk lalu menyuruh Fani beristirahat, dan ia mengambil alih plastic obat ditangan Fani untuk diberikan kepada Fargan.

****

Kali ini sekolah tampak damai terutama kelas 11 ipa 2 ,semenjak Jessica dan teman temannya sudah OUT dari sini.

Ya , benar saja Fargan tidak Main Main dengan perkataannya ia langsung menyuruh kepala sekolah mengeluarkan Jesicca dan teman temannya atas tuduhan membully siswa dan tentu saja dengan sebuah bukti foto yang menjadi buming satu sekolah difoto itu terdapat ulah -ulah Jessica dan teman temannya. Dan digantikan Oleh Fani yang akan mulai masuk sekolah lagi.

Tringggg....

Bell istirahat berbunyi membuat kelas perlahan sepi.

"Dea mau ikut kekantin? " tanya Riska pada Dea yang masih tidak mau beranjak atau bergeser sedikitpun dari bangkunya.

"Duluan aja! "Riska dan yang lain mengangguk lalu kekantin duluan .

Dea termenung yang jadi topiknya Kali ini adalah apa benar dirinya menyukai Fargan? Atau hanya pelampiasan Karena selalu ditolak Gani, tapi akan kah cintanya terbalaskan? Atau hanya bertepuk sebelah tangan?.

Bagaimana Dea tidak baper Fargan selalu mendukungnya, ada disisinya, membelanya, membuatnya tersenyum walau kadang juga kesal Dea merasa dirinya spesial bagi Fargan.

Tapi akankah Fargan menyukai Dea.

" Fargan lo kenapa, huh? Pas sakit lo kayanya manja banget sama si Dea. Jangan bilang lo suka ?" tebak Rendi membuat Fargan diam sesaat dan membuat Nita yang duduk disampingnya tampak ingin mendengar jawaban Fargan.

" Hahahaha " Fargan tiba tiba tertawa sendiri, Feri yang melihatnya bergidik ngeri mungkin efek bangun dari sakit batin Feri .

" Gue suka sama si DEA ya kali," Dusta Fargan, sejujurnya Fargan bingung dengan dirinya sendiri satu sisi dia membenci Dea satu sisi dia gak mau kehilangan Dea.

Feri tampak duduk diam sambil melipat lengannya sambil mendengar setiap jawaban-jawaban dusta Fargan .Dalam hati Feri mencibir jawaban Fargan ternyata temannya itu benar benar gengsian.

Lagi lagi Fargan tertawa, " Ngeliat gue tiduran di paha dia terus lo nyimpulin kalo gue suka sama dia? Jangan gila! Jalankan melakukan yang seperti itu bahkan anak sma jaman sekarang akan berciuman tanpa memandang status "

Tanpa mereka sadari ada yang mendengar dari balik pintu yang tidak tertutup rapat.

Say You Love Me Where stories live. Discover now