27

5.5K 164 3
                                    

" Keluar dari sini!! ." tegas Defan.

Tiyo tampak menahan kuat amarahnya dalam diam.

" Kakak Minta maaf~ "

" Cih.... kenapa ?, sekarang lo merasa bersalah?!," geram Defan kembali ingin menyundut amarah Tiyo.

Dea mengusap air matanya yang jatuh ke pipi lalu berdiri saat melihat kakaknya dan adiknya akan kembali berperang.

" Gak usah so perhatian deh lo!!,"
" kemana aja lo semenjak ibu dan ayah meninggal?!,  sibuk?, ngurusin mantan pacar lo yan-g..... "

Dea langsung memeluk tubuh kedua pria didepannya menaruh kepalanya di tengah- tengah kedua pria itu sebelum Defan melanjutkan Kata-kata terlarang itu.

" Jangan ribut!!, stop!! , " Jerit Dea, Capek, dirinya sudah cape dengan kejadian dikelas kini ada kejadian baru di rumahnya .

Hati kedua pria itu jadi semakin perih melihat sosok yang harusnya bahagia malah dibuatnya menangis.
Tiyo mengusap air mata Dea yang mengalir deras begitu pula Defan.

Mata Defan dan Tiyo bertemu dalam waktu bersamaan mereka mendaratkan kecupan kecil di kedua pipi Dea, membuat Dea terdiam.

.......

" Sarapan siap!!, " sorak Dea menyimpan beberapa sarapan pagi, yep, hari ini dirinya memasak untuk kedua saudaranya kalau dipikir pikir ini pertama kali ia memasak untuk saudaranya.

Tiyo dan Defan duduk berhadapan dimeja makan menatap makanan Dea seperti menatap batu , tak berselera.

" Ayolah jangan lihat depannya coba cicipi!."

Sejak semalam kami kembali akur lebih tepatnya kakak dan adiknya, Tiyo menatap Defan menyuruhnya mencicipi makan duluan seakan makanan itu ada racunnya.

Dea mendengus sebal lalu duduk, membalikan piringanya menuang nasi dan mengambil beberapa udang krispi buatannya. Tidak apa tidak ada yang mau mencoba dirinya sanggup menghambiskan sendiri.

Tiyo dan Defan tampak menatap aneh saat Dea memasukan udang itu ke mulutnya, ini enak. Pikir Dea merasakan bumbu yang meresap serta kriuk kriuk Krispy yang membuat lidah meleleh.

" Itu bisa dimakan?, " tanya Polos Defan tapi telinga Dea terdengar seperti ejekan.

Memangnya ini batu, kayu atau semacamnya apa, tentu bisa dimakan.

" Kenapa?, gak mau yaudah sini! ," Dea menarik sepiring udang yang ia buat tapi Defan segera menariknya kembali ,dari pada gak bisa makan. Gumam Defan dalam hati.

Semua berangkat ke tujuan masing masing Dea ke sma Tiyo ke kantor dan Defan ke Smp. Dan yang paling indah hari ini mereka berangat bersama tentu saja dengan Mobil Ferrari Hitam milik Tiyo.

Dea memasuki kawasan sekolah yang masih teramat amat sepi, jarang yang berlalu lalang di kawasan sekolah , tujuannya adalah ke parkiran.

Kenapa?.

Pagi pagi sekali Dea mendapat sms masuk padahal dirinya baru mau beranjak ke kamar mandi mau tak mau harus mengambil hpnya dimeja. Jarinya memenyentuh layar hp seketika matanya terfokus pada pesan yang masuk.

Itu dari Siska menyuruhnya ke parkiran saat sampai. yang benar saja, Untuk apa ?.

" Siska!! ."

Semua tampak menengok ke arah Dea, ternyata semua sudah berkumpul ada Siska, Riska, Daren, Acep, Dimas, Feri dan bahkan ada Nita hanya satu yang tidak ada yaitu Fargan .

" Jangan nanya liat aja entar!, " jelas Riska saat Dea tampak ingin bertanya.

Dea dan yang lain menunggu, Dea tidak tau menunggu apa. Yang pasti ia mengikuti  pergerakan yang lain.

Brum.... Brum....

Tak lama saat tepat Jam 6.30 banyak motor yang mulai memasuki parkiran banyak murid yang menatap ke arah Dea and the geng.

Dan untuk motor yang kesekian kalinya 2 motor masuk bersamaan diikuti Mobil merah Ferrari dibelakangya.

Nita tampak berjalan kearah mobil dan motor itu terpakir, wajah Nita berubah tajam melirik siswi yang keluar dari Mobil mewah itu.

Brakkk....

Nita menggebrak Mobil merah itu seketika perhatian siswa dan siswi yang ada didepan Nita menatapnya.

" Kalian ikut gue !! ," titah Nita menunjuk tiga wanita yang turun dari Mobil dan 2 orang cowo yang sedang duduk diatas motornya.

Ruangan tampak hening tatapan introgasi Nita mengintrupsi ruangan osis ini, lima adik kelas didepannya tampak menatap tak kalah tajam ke arah Nita sedangkan Dea dan kawan kawan duduk di sofa yang ada di ruang osis sambil menyaksikan apa yang terjadi.

" Lo tau ini tempat apa?!!...."

" ...ini sekolah !!!, kalian pikir ini club malam, lo!! " Nita mendorong pundak Wanita didepannya . Ia menatap androk pendek yang dipake wanita itu.

" Semiskin itu kah lo sampe gak bisa beli androk baru yang lebih panjang dan lo..!! " Nita beralih menatap wanita disamping Jessica, ya, itu Jessica, dan teman temannya Mona, Kate, Rafi, dan Qio.

Nita menatap kate  lalu bedecak kasar ," Lo mau  jadi jablai,huh ?!!, " Nita menatap bibir Kate yang sangat merah.

" Dan lo berdua...!!  " Nita membuka galerry hpnya memperlihatkan sebuah foto Mona dan Rafi yang sedang berciuman penuh gairah di belakang kelas.

" Kalian udah maluin nama sekolah ini!!!,dan lo... ," Nita menatap Qio yang berpakain tak rapih, 2 kancing seragam terbuka memperliahatkan kalung rantai ala preman , baju dikeluarakan, tidak memakai dasi, dan memakai sepatu berwarna sesuka hati.

" lo udah berani nyari perkara di sekolah ini , dengan Niat nabrak salah satu siswi disini kemarin siang " Qio tampak kaget ia hampir memukul wajah Nita kalau saja tidak ditahan oleh lengan Rendi ,Rendi baru saja datang.

Rendi langsung menghempaskan lengan Qio, " Apaan lo nuduh gue nabrak Dea!! ," yang lain tercengang lebih tepatnya Jessika dkk. Qio malah memberi tahukannya tanpa sengaja.

"Oh gitu, udah jelas lo semua siap angkat kaki dari sekolah ini mulai besok " ucap datar Rendi.














Say You Love Me حيث تعيش القصص. اكتشف الآن