4. Bulu Mata

2.4K 150 1
                                    


Acara pertunangan berlangsung meriah meski tak mengundang banyak pihak, hanya orang-orang terdekat yang diundang untuk menghadiri.

Freya dan Fatih kini tengah antusias berpose mengikuti arahan pembidik kamera, berfoto untuk dokumentasi kenangan perjalanan cinta mereka dengan background tulisan nama keduanya.

"Duh Fatih, jangan injek kain batikku!" gerutu Freya lantaran ujung kain batik yang dipakainya terinjak sang tunangan."

"Sorry, nggak sengaja. Jangan marah dong, baby," rayunya tak tahu tempat sambil menjawil dagu Freya gemas. Fatih sepertinya mulai amnesia, beberapa menit yang lalu ia baru saja mendapat peringatan keras dari bapaknya bahwa mereka belum boleh terlalu banyak bersentuhan.

"Aku akan maafin kamu, tapi nggak gratis. Belikan aku sesuatu sebagai hadiah pertunangan," pinta Freya sambil mengedipkan matanya genit.

"Apapun yang kamu minta akan kupenuhi. Bila perlu gunung kan kudaki, lautan kan kuseberangi, ataupun jika kamu ingin es kepal milo favoritmu menggunakan bongkahan es yang berada di kutub selatan akan kulakukan demi cintaku padamu," jawabnya penuh semangat.

JIka gadis lain yang mendengar rayuan semacam itu mungin mereka akan muntah di tempat saking over dosisnya Fatih berdrama cinta memuja pujaan hatinya. Lain halnya dengan Freya, Fatih yang terkadang bersikap absurd malah meninggalkan kesan menggemaskan baginya.

Si tomboi itu tersipu-sipu dan memukul dada Fatih pelan. Freya yang sekarang sudah terlatih menyesuaikan kekuatannya saat menepuk sang pacar sejak beberapa tahun lalu.

Sewaktu mereka baru saja berpacaran, pernah suatu kali keduanya tengah bersenda gurau. Freya menepuk dada Fatih bermaksud hendak menepuk manja, akan tetapi malah berakhir dengan Fatih yang sesak napas dan menggelepar karena tepukan manja pacar tomboinya serupa tonjokan berkekuatan penuh.

"Aku ingin satu set kunci dongkrak baru sebagai hadiah pertunangan. Punyaku sudah usang," ujar Freya dengan wajah cemberut lucu penuh harap.

"Sesuai permintaanmu, calon istriku. Mau yang warna apa, merah? Kuning? Hijau?" Fatih menjawab seraya mengelus sekilas lengan Freya, mencuri-curi kesempatan sambil celingak-celinguk.

"Dih ... ini bukan balon! Tapi kunci." Freya terkikik-kikik geli.

Mereka kembali mengikuti arahan fotografer setelah bertransaksi ria. Berpose bak model studio foto yang mempromosikan jasanya dan membanting harga hingga menukik dengan diskon tujuh puluh lima persen.

Dengan semangat membara Freya berpose dan mengedip-ngedipkan matanya dengan kencang sejak tadi. Akibatnya bulu mata palsu yang dipakainya mulai rontok saking badainya ia mengedip. Freya mencabutnya diiringi ringisan kemudian meremas bulu mata palsu itu dan melemparnya entah ke mana. Berdo'a saja semoga si bulu mata palsu tidak mendarat di sajian hidangan.

Para tamu undangan mulai mencicipi hidangan. Mirna dan Runi beserta beberapa sanak saudara lainnya sibuk menyapa tamu juga menyajikan makanan bersama orang-orang dari pihak catering. Anwar dan juragan Wisesa bercakap-cakap diselingi tawa bahagia, Fahri kakaknya Fatih juga ikut bergabung bertukar kata, kecuali Nisa kakak ipar Fatih yang lebih banyak diam. Hanya tersenyum tipis dan sesekali ekor matanya mencuri pandang pada Freya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Jadi profesimu mengajar?" tanya Nisa dengan nada berbasa-basi. Ia mengambil tempat duduk berhadapan dengan Freya yang tengah menyantap semangkuk besar potongan semangka di pangkuan.

"I-iya, Kak. Aku mengajar mata pelajaran Biologi." Freya menjawab dengan nada sesopan mungkin sambil mengulas senyum dan menghentikan kunyahannya.

Freya selalu berusaha menjaga sikap penuh hormat, bagaimanapun juga Nisa adalah istri dari Fahri calon kakak iparnya, kendati di setiap pertemuan wanita berambut hitam sebahu itu menunjukkan sikap tak bersahabat seolah meremehkannya. Berbeda dengan Fahri yang selalu ramah dan berucap lembut penuh kasih sayang, selayaknya seorang kakak pada adiknya. Mungkin Nisa meremehkan lantaran penampilan Freya yang urakan dan jauh dari kata lemah lembut berbanding terbalik dengan dirinya yang super feminin.

Double F (END) New VersionWhere stories live. Discover now