AYTS

310 13 0
                                    

Bab 4. Semangat Baru

Pagi ini Fatih bangun lebih pagi saat hari masih gelap. Ia membangunkan Freya yang bergelung nyaman di dekapannya dalam naungan selimut yang sama.

"Bangun, Ratuku. Aku mandikan. Pasti rasanya lengket di mana-mana bukan?" Fatih berbisik mesra. Ia sedikit menggelitiki perut Freya membuat sang istri menggeliat geli dan terbangun.

Dalam kantuk yang masih melingkupi, Freya mengangguk dan membiarkan tubuhnya terayun dalam gendongan pria tercintanya menuju kamar mandi. Melingkarkan lengan di leher Fatih masih dengan mata terpejam.

Sejak jahitannya kering dan Freya diperbolehkan membasuh diri oleh dokter, setiap pagi Fatih lah yang memandikan. Tak pernah membiarkan perawat yang melakukannya. Fatih tidak rela daksa sang istri dilihat orang lain meskipun perawatnya perempuan. Cukup para dokter penanggung jawab saja yang pernah melihat secara gamblang demi keperluan medis.

"Bathub atau shower?" tanya Fatih begitu mereka sudah berada di kamar mandi.

"Bathub, aku ingin berendam air hangat," sahut Freya serak sambil berusaha membuka mata.

"Oke, Cinta," jawab Fatih berbalut canda dan itu berhasil membuat Freya terkikik geli.

Didudukkannya Freya ke dalam bathub, lalu keran air hangat dinyalakan guna mengisi bak. Minyak esensial aromaterapi beserta busa sabun beraroma selaras dibubuhkan. Kemudian Fatih bergabung masuk, duduk berhadapan dan mulai membantu Freya menggosok kulit secara menyeluruh.

Sesekali tangan Fatih berkeliaran ke tempat-tempat rahasia istrinya. Meremas dan membelai sekilas dengan ekspresi jahil yang disambut cubitan kencang dari Freya. Air berkecipak tumpah dari dalam bak, imbas dari penghuninya yang bercanda tawa.

"Ih jangan iseng terus. Cepet bantuin aku mandi. Nanti airnya keburu dingin!" protes Freya sambil menyipratkan air ke wajah Fatih yang malah tergelak setelah puas menggodanya.

"Baiklah. Lagipula aku hanya meminta nutrisi pagiku. Aku kekurangan jatah empat sehat lima sempurna selama beberapa waktu, jadinya aku kurang gizi sekarang." Fatih mengedipkan sebelah matanya jahil sambil beranjak memangku Freya ke bawah guyuran shower untuk membilas tubuh bersama-sama.

****

"Naikkan tanganmu," pinta Fatih sambil memegang kaus oblong putih di tangan. Dia sedang membantu Freya berpakaian sedangkan Fatih sendiri sudah memakai celana panjang joger tanpa atasan, membiarkan tubuh atletis bagian atasnya terekspos memanjakan mata Freya yang tak dipungkiri selalu jelalatan jika melihat daksanya.

"Kalau cuma make kaos aku juga bisa sendiri." Freya yang duduk di tepi ranjang melayangkan protes sembari mengerucutkan bibir, ia belum berpakaian lengkap, baru mengenakan satu stel underwear yang dipakai dengan dibantu Fatih tentu saja.

"Nggak boleh membantah apa kata suami, nanti durhaka. Cepat naikkan tangannya, nanti masuk angin. Atau, kamu sedang berniat menggodaku lagi, hmm?" Fatih berkelakar diiringi cubitan gemas di hidung Freya, sehingga akhirnya Freya menyerah dan menurut patuh padanya.

Saat hendak memakaikan rok panjang bawahan yang akan dipakaikannya pada Freya, Fatih mengusap bekas jahitan memanjang yang baru membaik di sepanjang sisi kanan paha Freya. Menyusurinya lembut kemudian menghadiahkan kecupan sayang di sana.

"Apa bagian luarnya masih terasa sakit?"

"Enggak kok, cuma di dalamnya aja yang kadang masih terasa perih juga ngilu. Bagian luarnya sudah mengering sempurna."

"Mulai lusa, kamu akan melakukan terapi fisik supaya kondisimu cepat pulih. Aku sudah membuat jadwal dengan dokter terpercaya di sini, yang pernah kuceritakan sebelumnya."

Fatih segera memakaikan rok, setelahnya duduk di belakang punggung Freya untuk menyisir rambut istri tomboinya yang kini semakin panjang.

"Aku udah enggak sabar. Pengen segera sembuh, biar bisa jadi istri yang sesungguhnya lagi buat kamu." Freya berucap penuh semangat juga tekad.

Fatih memeluk dari belakang setelah selesai menguncir rapi rambut Freya, mengecup leher jenjang wanita yang dipeluknya sekilas lalu menopangkan dagu.

"Kamu pasti sembuh lagi secepatnya. Aku percaya kamu kuat dan mampu, Istriku."

Bersambung.

Double F (END) New VersionWhere stories live. Discover now