36. Hello Lombok

1.1K 73 0
                                    

Bab 36. Hello Lombok

Dua jam lamanya mereka melayang-layang di atas mega-mega. Melintasi pulau dan lautan menuju tempat honeymoon mereka. 

Si pengantin baru saling merangkul tak ingin berjauhan di bangku pesawat sepanjang si burung besi mengudara. Freya merebahkan kepala di dada Fatih yang dibalas dengan rangkulan mesra, sangat kentara bahwasanya dua sejoli itu adalah pasangan yang hendak pergi berbulan madu. 

Cuaca cerah mendukung di hari ini. Langit biru ceria menaungi berpadu gumpalan-gumpalan indah awan tipis seputih kapas, hingga akhirnya pesawat yang ditumpangi mendarat mulus di landasan pacu bandara. 

Sekitar pukul sebelas siang, pasangan dua sejoli itu sampai di tempat mereka menginap yang sudah dipesan jauh-jauh hari. Sebuah kamar tipe grand suite, berlokasi di Sheraton Hotel Senggigi Lombok. 

Fasilitas di dalam ruangannya menyediakan satu tempat tidur besar king size. Satu set sofa plus meja kerja untuk laptop. Kamar mandinya luas dan eksklusif, dilengkapi jacuzzi yang langsung menyajikan pemandangan laut. 

Hotel ini merupakan salah satu hotel bintang lima yang menawarkan kualitas juga fasilitas terbaik. Berlokasi sangat dekat dengan Pantai Senggigi. Menyajikan panorama indah memukau yang bisa disaksikan langsung melalui serambi kamar hotel yang sejajar dengan pantai. 

Tanaman hijau di sekitar serambi dan juga gazebo menambah suasana syahdu. Kesan segar berpadu eloknya pantai menghantar siapapun berdecak kagum akan keindahan tempat yang terkenal hingga ke negeri orang ini. 

"Kamu suka?" tanya Fatih pada Freya yang tengah mengamati laut melalui kaca besar tembus pandang yang juga merupakan pintu menuju serambi kamar hotel. 

"Suka banget. Ini indah," gumamnya tanpa mengalihkan pandangan dari ombak-ombak yang saling berkejaran. Deburan merdunya terdengar saat ombak-ombak tersebut menerjang bibir pantai. 

Fatih melingkari tubuh Freya dengan kedua lengan kokohnya. Ikut memandang lurus keluar sana dengan dagu bertumpu di pundak sang istri. 

"Tapi bagiku, kamu jauh lebih indah," rayunya. Fatih mengecup gemas pipi kanan Freya. 

"Kumat gombalnya!" ketus Freya dalam kuluman tawa. Fatih terkekeh renyah, bibirnya tak mau diam, berlarian mengecupi pipi Freya lagi-lagi hingga mencapai leher membuat si empunya berjengit geli. 

"Mau makan di sini atau di restoran? Sudah hampir waktunya makan siang," tanya Fatih kemudian setelah tawanya mereda. 

"Mmm ... di restoran aja deh, sekalian abis itu pengen main basah-basahan di pantai." Freya mengajukan usulan. 

"Oke. Aku juga udah laper." 

Keduanya bersantap lahap di restoran. Memesan menu lengkap khas daerah setempat. Hari ini, makanan apapun tercecap sangat lezat. Padahal ada beberapa yang kurang garam. Efek buncahan bahagia semua menu terasa sempurna di lidah. 

Selepas mengisi perut, dua sejoli itu bergandengan tangan menyusuri indahnya pantai Senggigi. Tak lupa mengenakan kacamata hitam couple bertengger. 

Freya dan Fatih berjalan bertelanjang kaki, membiarkan telapaknya bersentuhan langsung dengan pasir putih. Sungguh menyenangkan, sesekali saling berkejaran sambil bercanda tawa, saling menyipratkan air laut dalam derai gelak tawa. 

Rambut panjang Freya berkibar diterpa angin, tawa renyahnya terus berderai pertanda seluruh dirinya dipenuhi rasa gembira. Ia sungguhlah bahagia, akhirnya bersatu menjadi kita dengan si penjaga jiwa tercinta yang bernama suami kini. Dimiliki dan memiliki tambatan hati. 

***** 

Waktu menunjukkan pukul delapan malam sekarang, mereka baru selesai makan malam satu jam lalu. Freya tengah membersihkan diri setelah tadi Fatih mandi terlebih dahulu. 

Double F (END) New VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang