AYTS

158 11 0
                                    

Bab 6. Beban di Dada

Pil kontrasepsi sebaiknya tetap diberikan disatukan dalam resep obat lainnya seperti sebelumnya. Kemungkinan kehamilan masih bisa saja terjadi walaupun kecil peluangnya, hanya saja sangat berisiko jika mengandung dalam kondisi istri Anda saat ini. Keduanya akan berada dalam bahaya yang sama, ibu dan janinnya, potensi keguguran juga sangat tinggi. Jadi, kehamilan sebisa mungkin dicegah saat kondisi rahimnya masih bermasalah juga semasa obat-obatan dosis tinggi masih dikonsumsi. Selain cedera karena kecelakaan, rahimnya yang bermasalah juga disebabkan oleh jamu pengering kandungan yang sebelumnya sempat tak sengaja dikonsumsi dalam kurun waktu cukup lama, dan baru terlihat efek samping signifikannya sekarang, menyebabkan komplikasi serta memunculkan infeksi lain di dalam rahimnya. Kemungkinan istri Anda akan mengalami rasa sakit atau tak nyaman setelah berhubungan intim. Diperhatikan saja mulai sekarang, semoga tidak memburuk dan menghambat penyembuhan kakinya.

Itulah penjelasan panjang lebar Dokter Evelyn yakni si dokter kandungan rekan Dokter Mahdar yang sengaja dimintai kerjasama dalam penanganan kondisi Freya. Fatih melamun saat mobilnya berhenti di lampu merah, pikirannya kalut bercampur rasa bersalah yang semakin menyiksa.

Dia terlonjak, terperanjat kaget oleh bunyi klakson kendaraan lain di belakangnya yang dibunyikan berulang-ulang, meminta mobilnya melaju lantaran lampu jalan sudah berubah hijau.

Fatih dilanda bimbang. Bagaimana cara menyampaikannya nanti terkait kondisi rahim Freya yang bermasalah. Bahkan pil kontrasepsi yang disatukan dalam obat yang rutin dikonsumsi pun diberikan tanpa sepengetahuan sang istri.

Jujur saja Fatih frustrasi memikirkannya, takut Freya terpuruk setelah mengetahui kondisi sebenarnya. Tetapi untuk sekarang biarlah seperti ini dulu, dia tak ingin merusak suasana hati istrinya yang menjadi lebih ceria semenjak keluar dari rumah sakit, bahkan nafsu makannya yang sempat memburuk mulai membaik.

Perlahan-lahan dua hari ini selera makan Freya mulai meningkat. Menumbuhkan asa Fatih akan kesembuhan istrinya kian menguat. Efek samping dari obat anestesi yang digunakan dalam prosedur operasi besar yang harus dijalani Freya beberapa kali, berimbas sangat mengganggu lambung dan merampas nafsu makannya.

Ponselnya berbunyi. Tertera pesan dari Freya di layar, meminta dibelikan kue odading yang sedang viral di daerah Bandung, juga meminta dibelikan cireng isi ayam pedas yang dijual di pinggiran jalan. Memasuki fase pemulihan, Fatih sangat ketat terhadap menu yang dikonsumsi istrinya, tidak seperti dulu yang membebaskan Freya melahap apapun. Standar dokternya dipakai, ia bahkan berkonsultasi dengan ahli gizi untuk menu makanan Freya setiap harinya agar kondisi sang istri lebih cepat membaik.

Namun, belakangan Freya menjadi stress dengan menu yang terlalu ketat. Belum lagi nafsu makannya sering bubar jalan. Banyaknya efek samping obat-obatan yang menyambangi cukup membuat respons tubuhnya terganggu tak seperti dulu. Untuk itu Fatih memberi kelonggaran, jika Freya menginginkan makanan lain di luar list ahli gizi atau junk food, Fatih akan membelikannya dengan catatan hanya dua hari saja dalam seminggu, yakni di akhir pekan. Sisanya makanan sehat penuh nutrisi saja yang disajikan.

Freya sudah menyambut di depan pintu dengan Bi Oda yang mendorong kursi rodanya begitu Fatih tiba di rumah. Tak ubahnya anak kecil, si cantik tomboi itu menyambar kantung berisi makanan yang diinginkannya dan langsung melahapnya penuh suka cita seperti orang yang tak bertemu makanan berhari-hari.

"Enak?" tanya Fatih yang berjongkok di sisi kursi roda, lalu meminta Bi Oda mengambilkan minum infuse water untuk Freya.

"Enak banget, makasih Pak Suami. Aku udah ngiler makan ini dari tadi gara-gara lihat postingan orang di Instagram." Freya kini mengambil cireng pedas dan menyumpalkannya ke dalam mulut setelah odading lebih dulu mendarat di lambungnya.

"Makannya pelan-pelan aja. Nanti keselek." Fatih mengusap ujung bibir Freya yang belepotan terkena saus dari isi cirengnya.

"Tapi ini enak banget. Aku lagi kepingiiiiiiin banget makan ini. Atau jangan-jangan aku ngidam?" ujar Freya sembari membulatkan mata berbalut canda.

Ocehannya seketika membuat Fatih terbatuk, mendengar kata ngidam entah kenapa jantungnya terasa diremas dengan kuat hingga terasa nyeri. Sebegitu inginkah istrinya mengandung?

"Hey, jangan mikirin yang aneh-aneh. Sekarang makan sepuasnya. Ingat, kamu cuma dapat jatah makan junk food seminggu dua kali, jadi nikmati selagi bisa." Fatih mengalihkan pembicaraan, tak ingin pembahasan ngidam menjadi terlalu jauh mendalam.

"Iya, iya Pak Dokter. Hih, punya suami dokter itu enak enggak enak. Nyebelin juga kadang, pingin makan jajanan kayak gini aja pakai jadwal. Kayak anak paud yang ikut les baca!" Freya mengunyah makanannya geram, melempar kilat mata berdemo yang ditanggapi Fatih dengan tawa kecil sembari mengacak rambut istri tersayangnya.

"Pokoknya harus nurut, semuanya demi kebaikan kamu. Abis makan, nanti aku pijitin sambil diolesin minyak esensial, biar kakinya enggak terlau kaku. Aku mau mandi dulu sebentar, gerah."

Freya mengibaskan tangan menyuruh Fatih mandi saja sementara dirinya fokus pada makanan yang diidamkannya lalu berteriak dengan mulut penuh sebelum pintu kamarnya tertutup.

"Mandi yang bersih ya Pak Dokter, ingat jangan main solo di dalam sana, nanti kamar mandinya hamil!" celetuknya lantang yang kemudian terkikik geli.

Bersambung.

Double F (END) New VersionWhere stories live. Discover now