AYTS

275 9 1
                                    

Halo para pembaca tersayang, selamat datang di cerita Novel 'Aku Yang Tak Sempurna' (Season 2 dari Double F) . Sudah tamat di Karyakarsa, KBM dan E-book.

Disarankan sebelumnya membaca novelku yg berjudul Double F di Noveltoon. Sudah tamat di sana.

Follow juga akun Instagramku @Senjahari2412 untuk mengetahui seputar cerita-cerita yang kutulis 

*****
Blurb

Kecelakaan malang menimpa Freya nyaris merenggut nyawa. Ia berhasil selamat kendati terluka parah, cedera serius lantaran kakinya patah.

Walaupun tak mudah, tetapi ia selalu optimis menjalani berbagai macam pengobatan untuk kembali sembuh, sebagaimana semangatnya Fatih sang suami yang selalu mendampinginya tanpa bosan dan lelah. Apalagi dokter mengatakan bahwa kondisinya terus mengalami kemajuan dari hari ke hari.

Namun, belakangan saat kakinya semakin membaik ia baru mengetahui bahwa ternyata sang suami menyembunyikan satu fakta penting terkait kondisinya efek lain dari kecelakaan hebat tersebut. Kenyataan lainnya yang membunuh asanya sebagai seorang wanita juga istri. Akankah masa depan rumah tangganya tetap indah seperti mimpi yang dirajutnya selama ini? Sedangkan kini dirinya merasa tak sempurna lagi.

Bagaimana kelanjutannya? Ikuti kisahnya.

 AYTS Bab 1. Kepindahan

Dua bulan lebih lamanya dihabiskan Freya terbaring di ranjang rumah sakit. Kecelakaan tabrak lari yang menimpanya berakibat cukup fatal, hingga mengakibatkan tulang pahanya patah. Beruntung bagian kepala hanya cedera ringan saja, berkat perlindungan helm balap hadiah pemberian Fatih, sang suami tercinta. 

Hari ini adalah hari kepindahan mereka ke Bandung. Setelah rumah sakit memperbolehkan Freya pulang, Fatih langsung bertolak ke Kota, Parahyangan di mana barang-barang mereka sudah diangkut lebih dulu beberapa waktu yang lalu. 

Fatih tidak berminat membuang waktu dengan membawa pulang Freya ke rumah lama meski hanya sebentar. Tak ingin kenangan buruk di sana memengaruhi kesehatan istrinya yang baru saja dinyatakan pulih. 

Semua anggota keluarga mengantar. Anwar, Aldo juga Wisesa serta Sarah ikut mengiringi kepindahan mereka dengan berkonvoi bersama. Sepanjang perjalanan panjang melintasi Tol Cipularang, Freya bergelung nyaman dalam pelukan hangat Fatih di jok penumpang, memercayakan Mang Nanang mengemudikan Pajero hitam yang mereka tumpangi. 

Freya merasa lega, akhirnya bisa keluar dari rumah sakit dan terbebas dari segala selang yang hampir tiga bulan terakhir kerap kali tersambung ke tubuhnya. Masih seperti mimpi, ia yang hampir meregang nyawa, masih bernapas hingga kini. Hal yang amat disyukuri semua orang, meski bagian lain masih lah butuh perjuangan yang mungkin panjang untuk kembali sembuh seperti dulu. 

Freya memang belum bisa berjalan seperti sedia kala akibat cedera kaki yang cukup parah. Setiap kali perasaan tertekan juga frustrasi mendera lantaran belum mampu berjalan normal, Fatih selalu menghiburnya. Mengatakan bahwa dirinya yang akan menjadi kaki Freya seumur hidup jika perlu, seperti yang selama ini dilakukan Fatih. 

“Fatih, kamu pasti kesal punya istri nyusahin terus,” cicit Freya pelan. Menatap lurus ke luar jendela, mengamati pemandangan yang dilewati di jalan bebas hambatan itu sambil bersandar pasrah di dada sang suami, yang melingkupinya dengan pelukan hangat sarat akan cinta juga sayang. 

“Kata siapa nyusahin? Justru aku merasa senang karena Istriku suka meminta bantuanku, menjadikanku merasa lebih berguna. Seperti yang selalu aku bilang, aku akan menjadi apa pun yang kamu butuhkan. Bukankah manusia hidup berpasangan untuk saling melengkapi? Begitu juga aku dan kamu,” sahut Fatih yang menopang dagu di atas kepala Freya, lalu menghadiahkan kecupan di sana. 

“Kamu yakin enggak bakal bosan?” tanya Freya sangsi. Ia mengubah posisi duduk, mendongak menatap Fatih. 

“Apa kamu meragukanku?” Raut wajah Fatih serius kini. Si dokter tampan yang biasanya lebih banyak bercanda ria itu terkadang berubah beraura kuat dan mengintimidasi di saat-saat keseriusan sedang ditunjukkan. 

Freya menggeleng pelan, lalu menempelkan pipi di dada sang suami. Menyerap kehangatan serta kenyamanan di sana, juga menyesap aroma maskulin bergamot bercampur cendana yang menguar dari tubuh atletis favoritnya yang begitu menyenangkan untuk diraba.

“Aku enggak pernah meragukanmu sedikit pun. Justru aku enggak yakin sama diriku sendiri,” lirih Freya, terselip nada tak percaya diri dari kalimat yang diutarakannya. 

“Fatih ada untuk Freya. Begitu pula sebaliknya. Aku akan menjadi kekuatanmu saat kamu melemah. Aku yang akan bersuara saat kamu tak mampu lagi berbicara, aku yang akan menjadi kakimu saat kamu tak mampu melangkah, aku yang akan melengkapimu hingga sempurna bagi kita tercipta. Ingatlah itu dalam hati dan pikiranmu. Jangan pernah mendengarkan apapun ocehan tak berfaedah yang dilontarkan orang lain, jangan biarkan ucapan enggak bermanfaat bikin kamu lemah. Kamu pasti ingat betul, apa yang membuatku jatuh cinta padamu," Fatih menimpali panjang lebar penuh keyakinan. Tegas mengusir ragu dari benak istrinya. 

Freya kembali menengadah, mempertemukan netra mereka, mengunci satu sama lain. 

“Ya, aku ingat. Karena aku wanita tangguh.” Si tomboi mengulum senyum dan Fatih balas mengulas ukiran bulan sabit di bibirnya.

“Benar. Dan Freyaku harus selalu menjadi yang tertangguh. Ingat itu, oke.”

Tawa kecil menghiasi wajah Freya yang masih sedikit pucat. “I love you, husband.”

Jemari Fatih mengangkat dagu Freya lembut kemudian berkata, “I love you more, my wife,” jawabnya, diiringi kecup mesra nan hangat mendarat di kening wanitanya yang butuh dikuatkan itu. Menyalurkan rasa cinta yang kian kuat membuncah dalam dada, selepas diterpa badai yang tidak sederhana. 

Bersambung

Double F (END) New VersionWhere stories live. Discover now