8. Störung

7.3K 595 721
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 ~

•••

"𝙶𝚞𝚎 𝚍𝚒𝚊𝚖 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚛𝚝𝚒 𝙶𝚞𝚎 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚊𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚞𝚗 𝙶𝚞𝚎 𝚕𝚎𝚖𝚊𝚑. 𝙶𝚞𝚎 𝚍𝚒𝚊𝚖 𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚛𝚗𝚊 𝙶𝚞𝚎 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚜 𝚗𝚐𝚎𝚑𝚊𝚍𝚊𝚙𝚒𝚗 𝚋𝚊𝚌𝚘𝚝𝚊𝚗 𝙻𝚘 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚐𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚖𝚞𝚝𝚞-𝚖𝚞𝚝𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚕𝚒!"

-𝙰𝚌𝚊𝚙𝚎𝚕𝚕𝚊 𝚃𝚊𝚖𝚊𝚛𝚊 𝙷𝚊𝚖𝚒𝚜𝚑

•••

Tengg...tengg...tengg

Bel istirahat telah berbunyi, menimbulkan sorak-sorak gembira dari para siswa-siswi di SMA Atlanta, terkecuali Tamara.

Sedari pagi, gadis itu hanya melamun dan kelihatan lesu seperti kehilangan semangat di dalam hidupnya.

"Ta ngantin yuk!" ajak Nara yang memang telah merasakan sikap aneh Tamara dari tadi pagi.

Tamara menggelengkan kepalanya pelan, "Engga Nar, Lo pergi aja!" ucap gadis itu terlihat lesu.

Nara menghela nafasnya pelan, "Lo kenapa hm? Dari pagi udah lemas gitu. Kalau ada masalah cerita sama Gue, Ta! Jangan dipendem gitu." Ucapnya yang merasa cemas akan kondisi temannya tersebut.


Tamara menyandarkan kepalanya di meja sebelum akhirnya gadis tersebut buka suara. "Gu-gue gabisa kerja di kafe Om Geri lagi Nar."

"WHAT? Kenapa bisa gitu?"

"Entahlah Nar, Gue juga gatau." jawab Tamara dengan mengangkat kedua bahunya pelan. "Kemarin pas Gue ke Kafe, Om Geri ngasih tau kalau Gue udah gabisa lagi kerja disitu."

"Katanya orang yang menanamkan modal di kafe itu yang nyuruh ngeluarin Gue, Nar."

"Ya walau Om Geri bilang dia yang akan nanggung semua biaya pengobatan Mama sama kebutuhan Gue, tapi Gue gabisa terus-terusan ngerepotin Om Geri kayagini." lanjut Tamara dengan sendu.

Nara menghela nafasnya lega, setidaknya hal tersebut bukanlah suatu permasalahan besar. "Ta, kali ini menurut Gue, Lo harus nerima bantuan dari Om Geri."

"Gue tau, rasa ga enakan Lo itu sangat besar, tapi bukannya Lo bisa ngebalas Om Geri pas Lo sukses nanti bukan?"

"Percaya sama Gue, Ta! Buktikan semuanya dengan kesuksesan Lo. Ketika Lo sukses nanti pasti Om Geri juga bakalan senang ngeliatnya."

"Saat itu, Lo juga bisa ngebalas semua kebaikan Om Geri. Ya~ walau jasanya ga akan pernah bisa terbayarkan." ujar Nara berusaha mengembalikan semangat Tamara.

Tamara hanya memejamkan matanya berusaha mencari ketenangan, "Gue gatau Nara kayamana takdir Gue bakal berlangsung."

"Gue gapernah mikirin masa depan Gue. Yang Gue pikirin Gue bisa kembali liat Mama kaya dulu lagi."

"Mama yang paling Gue rindukan."

Tamara menatap sendu kepada gadis yang ada disampingnya itu, "Lo tau Nar? Hanya Mama alasan Gue satu-satunya bertahan hidup Nar. Kenapa sih Tuhan jahat banget sama Gue Nar!" sambung Tamara mulai terisak pelan.

Karan's Girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang