Karan's Girlfriend

10. schlechter Tag

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

"𝚂𝚎𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚙𝚎𝚛𝚎𝚖𝚙𝚞𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚍𝚒𝚕𝚎𝚝𝚊𝚔𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚊𝚝𝚊𝚜 𝚝𝚊𝚑𝚝𝚊 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚋𝚞𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚑𝚔𝚘𝚝𝚊, 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚍𝚒𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊𝚙 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚋𝚊𝚝𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚐𝚞𝚗𝚊 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚙𝚎𝚛𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚌𝚊𝚛𝚊 𝚜𝚎𝚖𝚎𝚗𝚊-𝚖𝚎𝚗𝚊!"

-𝙰𝚌𝚊𝚙𝚎𝚕𝚕𝚊 𝚃𝚊𝚖𝚊𝚛𝚊 𝙷𝚊𝚖𝚒𝚜𝚑

•••

- 20.00 WIB -

Ting

Sebuah pesan chat singkat masuk ke dalam notifikasi handphone seorang gadis yang tengah mengerjakan tugasnya yang sedikit lagi hampir selesai.

Gadis itu mengintip sekilas untuk melihat siapa yang mengiriminya pesan tersebut.

Namun, saat melihat nomor tidak dikenal yang mengiriminya sebuah pesan, membuat gadis itu merasa sedikit tertarik akan siapa gerangan orang tersebut.

+018xx90xx
Sv Karan
                 Read 20:05

Tamara hanya merotasikan bola matanya lantaran merasa jengah. 'Karan lagi Karan lagi!'

Apakah pria itu tidak merasa bosan dengan terus-terusan menghantui hidupnya seperti ini?

Ia memilih untuk mengabaikan pesan tersebut dan kembali beralih mengerjakan tugasnya tanpa berniat membalas pesan dari Karan. "Lagian menuh-menuhin kontak Gue aja kalo di save!"

Ting

Ponsel itu kembali berdenting membuat Tamara akhirnya turut memeriksa handphonenya kembali.

+018xx90xx
Jangan di read aja.
                   Read 20:07

Jangan lupa dengan nasib teman Kamu yang bergantung sama sikap Kamu.
                   Read 20:08

Lagi dan lagi gadis itu kembali dibuat merasa muak dengan segala ancaman yang dikeluarkan oleh Karan.

"Jingin lipi nisib timin kimi birginting simi sikip kimi!" ledek Tamara dengan menirukan gaya bicara Karan yang sangat songong tersebut.

Bahkan ia juga menirukan kemungkinan logat yang akan Karan pakai jika mengancam dengan kata-kata tersebut.

Tamara menatap sinis handphonenya yang masih menampilkan kontak Karan yang masih anonim. Alias gadis itu masih belum menyimpan kontak tersebut. "Bisanya kok ngancam doang sih!" gerutunya dengan sedikit menjentik-jentik pelan handphonenya lantaran merasa kesal.

"Lagian nih ya, kalo bukan karna Nara ogah banget Gue tau ga?!" ujar Tamara ketika benar-benar gedeg ketika mengingat semua tingkah Karan yang sangat-sangat mengesalkan baginya.