31. Berulah Kembali

3.4K 223 7
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••


( Votenya dulu, kalau ga nanti ga dapat Rangga 😌 )

Absen di sini dong kalian bacanya jam berapa nih??

•••

Deru napas Tamara terdengar memburu kuat. Ia memegangi dadanya yang berdegup kencang seraya menyandarkan tubuhnya pada dinding lift dengan perlahan.

Ting

Setelah pintu lift terbuka, ia kembali berlari lagi menuju apartemen Abangnya. Saat itu juga, degup jantungnya semakin menguat kala melihat dua orang bodyguard Ayahnya tengah berjaga di depan pintu apartemen sang Abang yang sedang terbuka.

Baru hendak melangkah masuk ke dalam, kedua lengannya langsung di cekal oleh bodyguard sang Ayah dengan kuat.

Mendapat perlakuan seperti itu lantas membuat Tamara tidak terima. Ia memberontak dengan tatapan tajam yang menghunus keduanya.

"Lepas!" tekannya berusaha menarik dirimya sekuat tenaga agar dapat terbebas.

"Maaf Nona, ini perintah Tuan." jawab salah seorang bodyguard tanpa menatap Tamara.

"Lepas! Gue ga peduli sama perint--"

"Ayah yang bayar mereka! Tentu mereka nurut sama Ayah. Kamu ga bakal bisa merintah mereka Capella,"

Suara berat yang menginstrupsi Tamara membuat perhatian gadis itu langsung terfokus pada seorang pria paruh baya yang berada tak jauh darinya.

Tatapan Tamara beralih menatap pada Lova yang memucat ketakutan dengan posisi di samping sang Ayah. "Lova lo gapapa kan??"

Dapat Tamara lihat Lova menggelengkan kepalanya pelan. Tapi, ia tak bodoh saat melihat raut takut yang sangat kentara dari wanita yang tengah hamil itu.

"Pulang sekarang juga!" titah Hamish dengan kalimat yang tak terbantahkan.

"Pulang? Maaf saya ga punya rumah!" sinis Tamara membalas semua perkataan Ayahnya.

"Apa susahnya turutin kemauan Ayah Capella? Ayah ga mau kamu terpengaruh sama sifat brengsek abang kamu itu!"

Netra Hamish mengarah pada Lova seakan menunjukkan kesalahan putranya melalui gadis itu. "Lihat perbuatan abang kamu!"

"Kamu mau ketularan dia hah?! Pulang sekarang juga,"

Tamara menggeleng kuat dan langsung memberontak meminta dilepaskan. "Lepasin!"

Hamish menghela napasnya kasar saat melihat sifat keras kepala sang putri. "Saya masih ingin berbicara dengan kamu." ucapnya pada Lova. Sedetik kemudian matanya melirik ke arah Tamara yang masih berusaha memberontak.

"Dan untuk kalian, bawa dia pulang ke rumah. Jangan sampai kabur."

Mendengar perintah dari Tuannya membuat kedua bodyguard tersebut langsung mengangguk dan menarik paksa Tamara agar mengikuti mereka menuju rumah utama Hamish.

"Lepas gue bilang," rontaan dari Tamara semakin menguat kala tubuhnya terus ditarik menjauh hingga keluar dari apartemen Dika.

"Maaf sebelumnya Nona....kami hanya menjalankan perintah Tuan," setelah berucap demikian salah satu bodyguard tersebut langsung memukul kuat tengkuk Tamara sehingga membuat gadis itu seketika berhenti memberontak.

Karan's Girlfriend Where stories live. Discover now