26. Rangga Elderic Raxil

3.5K 235 16
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

"𝙳𝚊𝚙𝚊𝚝𝚔𝚊𝚗𝚕𝚊𝚑 𝚙𝚎𝚛𝚑𝚊𝚝𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚔𝚊𝚝 𝚍𝚊𝚗 𝚙𝚛𝚎𝚜𝚝𝚊𝚜𝚒, 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚗𝚜𝚊𝚜𝚒."

-𝙰𝚌𝚊𝚙𝚎𝚕𝚕𝚊 𝚃𝚊𝚖𝚊𝚛𝚊 𝙷𝚊𝚖𝚒𝚜𝚑

•••

[Vote dulu biar ga lupa di akhir ⭐]

"Ck! Karan kemana sih?! Bisa telat gue kalo gini caranya." Tamara berucap seraya melihat jam yang melingkar sempurna di pergelangan tangannya.

Karan, pria yang biasa menjemputnya ketika akan pergi sekolah itu kini tak kunjung datang. Sudah banyak pesan dan panggilan yang Tamara kirim untuk Karan. Namun tetap saja tak ada balasan dari pria itu.

"Nanti kalo gue berangkat sendiri dia marah lagi!" gumam Tamara yang sudah benar-benar merasa frustasi.

Tau gitu lebih baik Tamara menerima tawaran Dika untuk pergi bersama. Haish...mana abangnya itu juga telah pergi sedari tadi.

Jam telah menunjukkan pukul 06:35. Dimana itu artinya hanya tinggal 10 menit lagi gerbang sekolah Tamara ditutup.

Sedangkan perjalanan menuju sekolahnya, gadis itu saja membutuhkan waktu 20 menit.

"Huft...telat deh gue...."

Tamara heran, tumben-tumbenan Karan absen menjemputnya. Tak mau ambil pusing, Tamara dengan segera menekan sebuah aplikasi ojek online agar dirinya dapat sampai ke sekolah.

Yaa~ walau sudah pasti dirinya akan terlambat.

Suara deruman motor sport terdengar dari kejauhan. Suara itu semakin mendekat hingga berhenti tepat di hadapan Tamara bersamaan dengan bunyi klackson yang sangat berisik.

Titt...tittt...titt

Tamara pun menaikkan kepalanya untuk melihat siapa gerangan sosok tersebut. "Rangga?" beo Tamara saat pengemudi itu membuka helm full face miliknya.

"W-wait, kok lo bisa ada di sini?"

Tak berniat menjawab, Rangga hanya menunjukkan jok belakangnya menginstruksikan agar Tamara ikut bersamanya. "Naik!" titah pria itu.

Tamara menggeleng pelan, "Jawab dulu pertanyaan gue!"

"Karan ga bisa jemput lo. Dia lagi sakit dan sekarang ada di apartemennya." jelas Rangga yang mampu membuat Tamara tertegun.

Deg

"Sa-sakit?" gumam gadis itu dengan detakan jantungnya yang mulai resah tak karuan.

Rasa cemas mulai menjalari perasaaan Tamara. Ia merasa khawatir akan kondisi pria yang merupakan kekasihnya tersebut.

"Sakitnya ga parah kok, cuman demam aja." jelas Rangga saat melihat raut khawatir terpampang jelas di wajah Tamara.

"Cepetan naik, gue udah berusaha bangun pagi buat jemput lo, Dek. Jadi jangan sia-siain perjuangan gue bangun pagi buta kaya gini!"

Tamara tersenyum sarkas saat mendengar penuturan dari Rangga barusan, "Pagi buta? Come on dude, kaya gini lo bilang pagi buta?"

Karan's Girlfriend Where stories live. Discover now