33. Latihan Basket Pertama

3.2K 200 1
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

-Ruang Olimpiade-

Waktu perlombaan cerdas cermat yang sebentar lagi akan segera tiba membuat Tamara semakin ekstra mendapatkan bimbingan dari gurunya.

Tepat setelah guru wanita yang memberikan bimbingan keluar ruangan. Tamara pun ikut bergegas menyusun buku-bukunya agar nanti ia tidak kerepotan saat akan kembali ke kelas.

Namun, perhatian gadis itu seketika tersita saat menatap jendela yang setengah terbuka. Berniat mencari udara segar, ia pun melangkahkan kakinya menuju jendela tersebut dan menyingkap gorden yang menghalangi.

"Gue buka aja deh. Biar udara segarnya masuk,"

Sret

Bertepatan dengan gorden yang terbuka, netra Tamara sedikit membola saat melihat sosok Karan yang sedang berjalan di koridor luar ruangan.

Pria itu tersenyum dan menghentikan langkahnya untuk menatap Tamara yang juga tengah menatapnya. Namun, semua tak bertahan lama saat Tamara menundukkan tubuhnya dan bersembunyi dibalik dinding. Menjadikannya sebagai sandaran.

Karan yang melihat tingkah gadisnya lantas terkekeh pelan, "Kenapa sembunyi hm? Udah keliatan juga," ucapnya seraya menyibak gorden guna melihat Tamara yang berada di bawah sebalik dinding.

"Maaf di sini ga ada orang," sahut Tamara dengan polosnya.

Tanpa gadis itu sadari, tingkahnya sukses membuat Karan tersenyum kecil.

"Ga ada orang tapi bisa ada suara? Hebat juga sekolah kita punya magic," ledek Karan dengan tertawa kecil.

Tamara yang tersadar lantas menepuk pelan mulutnya yang keceplosan.

"Aku mau ke lapangan basket buat latihan. Nanti jangan lupa ke sana kalau udah siap, Capella." ucap Karan dengan senyuman manisnya.

Untung saja Tamara sedang bersembunyi. Kalau tidak. Dapat dipastikan jantungnya akan berdisko saat melihat senyuman Karan yang sangat mempesona.

"Aku tunggu kamu di lapangan," ucap Karan seraya melanjutkan langkahnya.

Sebentar lagi, waktu latihan pria itu akan segera dimulai. Jadi ia tidak mempunyai waktu yang banyak sekarang.

Setelah dirasa Karan telah menjauh, Tamara mengintip sekilas ke atas jendela untuk memastikan benar-benar kepergian pria itu.

"Kenapa gue ngehindar ya?" gumamnya merasa aneh dengan diri sendiri.

"Huftt, udah jangan pikirin apapun Tamara! Lo harus fokus sama lomba ini dulu!"

"Karan harus pergi dulu dari pikiran lo! Ok?"

Setelah mengucapkan tekadnya, gadis itu pun bergegas pergi menuju kelas untuk meletakkan semua buku-bukunya.

Dan...bersiap untuk ke lapangan tentunya. Seperti apa yang telah Karan pinta.

***

-Lapangan Basket-

Karan's Girlfriend Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz