55. Love or Obsession?

3.3K 262 332
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

"Shss,"

Tamara menyipitkan matanya di saat sorot lampu menyilaukan pandangannya. Ya, gadis itu baru saja terbangun dari pingsannya.

"Ini... apart Karan?" Tamara berusaha bangkit meski lehernya terasa sangat sakit. Ia pun turut merubah posisinya yang semula tidur menjadi bersandar.

Ceklek

"Kamu udah bangun?"

Kesadaran Tamara langsung terisi penuh ketika melihat Karan mulai berjalan ke arahnya. Dan saat ini, posisi pria itu sudah terduduk tepat di pinggir ranjang tempatnya berada.

"Kamu mau apa? Ada yang sakit?"

"Maaf, aku udah kasar. Kamu tau, aku ga bisa lagi mikir jernih pas tau kamu ada di basecamp--"

"Aku mau pergi,"

Tiga patah kata dari Tamara sukses membuat Karan menghentikan perkataannya. Ekspresi resah dan khawatir pemuda itu seketika berubah menjadi datar. Tanpa ada raut emosi apa pun.

"Pergi?"

Tamara hanya diam tanpa mau menanggapi pertanyaan tersebut. Bahkan sering kali gadis itu mengalihkan pandangannya agar tidak bertatapan dengan Karan.

Sementara Karan, ia mulai menarik napasnya panjang. Seolah berusaha untuk mengontrol emosinya yang sudah mulai terpancing. "Kamu tetap di sini. Aku ga mau sampai kamu diculik sama black tiger."

"Diculik? Ga salah? Bukannya kamu sendiri yang nyerahin aku ke mereka ya? Kamu lupa udah jadiin aku barang taruhan?" sarkas Tamara dengan tatapan tajamnya.

"Iya, aku salah. Dan aku minta maaf sama kamu, Capella. Tapi tolong, berikan aku kesempatan buat jelasin semuanya."

"Ngejelasin apa? Kalau kamu jadiin aku barang taruhan demi Angel?"

Karan's Girlfriend Where stories live. Discover now