35. Problem With Him

3.5K 216 12
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

Bel sekolah telah berbunyi pertanda upacara di SMA Atlanta akan segera dimulai. Para siswa-siswi bahkan sudah mulai mengerumuni lapangan sekolah untuk mempersiapkan barisan. Namun, dua orang gadis kini kedapatan masih setia berada di dalam kelas mereka.

"Ta, gimana? Nemu ga topinya?" tanya Nara kepada sang sahabat yang masih sibuk berkutat dengan tas sekolahnya.

"Engga Nar, gimana nih?" panik Tamara sedikit lesu.

"Ketinggalan kayanya topi lo. Huft, lo ga ada masukin ke dalam Tas malam kemarin? Mana pengawas upacara kali ini Bu Susi lagi, Ta."

"Haish, ya gue lupa Nara. Seingat gue malam udah masukin topi ke dalam tas. But...yeah yaudah kita mending turun aja, nanti telat sampai lapangan." ajak Tamara dengan menggandeng tangan Nara.

"Lo yakin Ta? Atau kita coba cari pinjaman topi dulu?"

"Gapapa Nar. Lagian gue juga sering kena hukuman dulu kan?"

"Kan dulu Ta." balas Nara menghela napas panjang.

"Ya~ gapapa kok. Udah lo tenang aja. Dihukum sekali ga bakal buat gue mati hehe, yuk cepetan. Nanti lo ikutan kena hukum karna telat lagi."

Tanpa berlama-lama, Tamara segera menarik tangan Nara agar mengikutinya berjalan keluar kelas.

Suara microphone dari arah lapangan terus menggema, berseru memandu siswa siswi agar segera datang ke lapangan untuk melaksanakan upacara yang akan dimulai sebentar lagi.

"Nara, sana ke barisan kelas. Gue mau lapor ke Leon dulu."

"Gapapa Ta? Lo ga mau nyoba minjam topi ke orang lain dulu?" tanya Nara yang merasa kasihan jika Tamara terkena hukuman.

"Engga Naraaa. Lagian gimana mau minjam topi, orang mereka kan makai topinya masing-masing. Udah sana, nanti lo ikutan kena hukum lagi."

Nara menatap lama Tamara sebelum akhirnya mengangguk pelan. Gadis itu pun melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Tamara yang juga berjalan menuju ketua osis SMA Atlanta. Leon.

"Woy, ga bawa topi ya lo Ta?"

Tamara yang mendapat tepukan di bahunya lantas menolehkan kepalanya ke samping. Setelah melirik pemuda di sebelahnya, ia hanya berdehem singkat sebagai jawaban.

"Tunggu di sini bentar, jangan lapor ke Leon dulu. Gue bawa topi dua." kata Gion.

"E-eh gapapa nih? Lo kesambet apa tiba-tiba baik gini? Biasanya lo senang waktu ngehukum gue." balas Tamara sedikit terkejut.

"Dulu gue tau lo memang sengaja cari masalah. Tapi sekarang....gue yakin lo benar-benar berubah....be better person." ucap Gion dengan senyuman manis yang mengembang.

Melihat Tamara yang termenung membuat Gion terkekeh pelan. Pemuda itupun mengacak rambut Tamara gemas. "Udah gue pergi dulu ngambilin topi. Bentar lagi upacara mau dimulai." pamirnya segera berjalan pergi sebelum terkena amukan dari Tamara.

"Ck, Gion rambut gue jadi berantakan kan!" Tamara menggerutu pelan sembari membenarkan tatanan rambutnya.

Setelah dirasa rapi kembali, Tamara pun mengedarkan pandangannya ke sekeliling menyaksikan para murid-murid yang berlalu lalang mencari barisan kelasnya masing-masing.

Namun semua atensi Tamara teralihkan saat seseorang memasangkannya sebuah topi dari belakang.

"Finally, lama juga lo Gi--- Karan?"

Karan's Girlfriend Where stories live. Discover now