16. Karan?

5.9K 416 1K
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

"𝚃𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐𝚕𝚊𝚑...
𝙰𝚔𝚞 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚒𝚊𝚜𝚊 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚍𝚞𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚖𝚙𝚒𝚛𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚎𝚕𝚖𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚝𝚎𝚖𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚑𝚊𝚛𝚒𝚊𝚗𝚔𝚞, 𝚍𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚊 𝚙𝚊𝚜𝚝𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚓𝚞𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛𝚒 𝚕𝚞𝚔𝚊."

-𝙰𝚌𝚊𝚙𝚎𝚕𝚕𝚊 𝚃𝚊𝚖𝚊𝚛𝚊 𝙷𝚊𝚖𝚒𝚜𝚑

•••

-Rooftop-

Lagi dan lagi Karan kembali duduk termenung di sebuah sofa yang terdapat di rooftop sekolahnya.

Raka yang melihat hal itu hanya dapat mengernyitkan dahinya heran, ingin bertanya namun ia takut akan membuat mood Karan menjadi semakin buruk.

'Aelah, tanya ajalah daripada penasaran!' Raka pun segera melangkahkan kakinya menuju tempat dimana Karan berada.

Setelah sampai, remaja itu langsung saja duduk di samping Karan seraya menepuk pelan pundak temannya tersebut.

"Lo kenapa Ran? Masih mabuk Lo?" tanya Raka yang membuat Karan menatap ke arah dirinya secara sekilas.

"Ga ada, Gue bingung harus cari Capella kemana lagi..." ucap Karan yang diiringi oleh helaan nafas yang sedikit panjang.

'E-eh ni anak lupa atau ga ingat kalo Tamara udah balik yah?' batin Raka yang masih mencoba memahami situasi.

"L-Lo ga ingat apapun tentang tadi malam Ran?" tanya Raka ragu-ragu.

Dapat Raka lihat Karan menggelengkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaannya.

Senyuman licik mulai terpancar di wajah tampan lelaki tersebut. 'Mwehehehe Gue kerjain Lo sekali-kali gapapa deh kayanya Ran!' batin Raka dengan senyuman miring yang mulai terpancar di wajahnya.

Sedetik kemudian, Raka pun mulai bersiap memasang tampang seriusnya.

Ia letakkan tangannya di bahu Karan sebelum akhirnya ia mulai buka suara, "Ran yang sabar yaa, Gue rasa doi pasti kembali kok!" ujar Raka yang hanya dibalas anggukan pelan oleh Karan.

'Padahal Tamara udah datang ke sekolah tau hehe!'

Lain di mulut lain di hati. Raka sedikit tersenyum puas ketika melihat kondisi Karan yang memang sedang dilanda galau gundah gulana tersebut.

'Plis orang kalau lagi galau emang bikin mood naik! Melawak astaga!'

Begitulah batin Raka yang sekarang ini rasanya sangat ingin sekali tertawa dengan kencang.

Sebisa mungkin Raka menahan tawanya yang sudah siap untuk meledak kapan saja tersebut.

Sungguh ia tidak boleh mengacaukan aktingnya saat ini yang sedang berpura-pura tidak mengetahui dimana keberadaan Tamara.

Raka pun mulai mengambil handphonenya dan membuka sebuah aplikasi chat untuk menghubungi Tamara.

Me
Woi
Dek
Dek
P
P
P
P
P
Read 11:08

Karan's Girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang