34. Karan Changed

3.1K 198 6
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

🤍 Spam Komen dong buat part ini hehe 🤍

Waktu telah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Namun, hal tersebut tidak memengaruhi keramaian di sebuah supermarket. Apalagi besok adalah hari minggu, hari dimana semua orang dapat mengalami libur walau hanya satu hari. Alhasil, semua orang akan menikmatinya dengan bepergian keluar bahkan hingga tengah malam. Baik keluar dengan pasangan, keluarga, atau sendirian.

Dan saat ini, kita beralih kepada Skala. Ya, remaja lelaki itu kini sedang berada di sebuah supermarket. Namun, langkah lelaki itu terhenti saat netranya menangkap sosok yang baru-baru ini ia kenal.

"A...Ara?" ragunya saat memanggil seorang gadis yang berposisi di sebelahnya.

Tepat sekali! Tamara yang memang sedang berdiri memilih suatu minuman lantas menoleh ke samping saat mendengar suara yang tak asing menyapa indra pendengarannya.

"Oooh lo ternyata! Lo kok bisa ada di sini Kala? Udah malam. Ga baik anak kecil keluar sendirian."

Skala mendengus pelan mendengar nasihat dari gadis itu. Rasa tidak terimanya semakin meningkat lantaran Tamara memanggilnya anak kecil. Padahal jika ditinjau dari umur Skala lebih tua beberapa bulan dari Tamara.

"Panggil Ska atau Skala, jangan Kala. "

"Lah? Lo juga manggil gue Tamara kalo gitu, jangan Ara." Tamara membalas balik Skala sehingga membuat pria itu mendengus kesal.

"Yaudah kita impas," jawab Skala yang membuat Tamara langsung tersenyum tipis.

Lagian sebenarnya, Tamara juga sudah nyaman memanggil pria itu dengan sebutan 'Kala'. Ya~ walau memang terkesan sedikit keperempuanan. Tapi menurutnya panggilan tersebut sedikit manis. Benar bukan?

"Lo minum bir?" tanya Tamara sedikit terkejut saat melihat isi troli belanjaan Skala terisi dengan banyak kaleng minuman memabukkan tersebut.

Skala langsung menggeleng kuat, "Engga! Ini bukan buat Ska. Tapi buat anak-anak Raksagana." jawabnya dengan cepat agar Tamara tidak salah paham.

"Lagian ini ga sehat, mending minum ini atau ga ini." ucap Skala seraya menunjuk yoghurt dan susu yang berada di deretan rak supermarket.

Tamara mengangguk pertanda mengerti. Lagian, ia juga yakin jika anak seperti Skala tidak akan meminum minuman seperti itu. Skala kan anak Bunda.

"E-eh lo tadi bilang Raksagana? Memangnya ada acara apa kalian mau minum-minum gini? Ga mungkin buat stokkan?"

"Bang Karan mau balapan, jadi pasti bakalan menang sih! Makanya Ska disuruh beli ini buat peraya--" ucapan Skala terhenti saat mengingat hal ini tidak seharusnya ia ungkapkan di depan Tamara.

Sungguh, Skala....keceplosan.

"Buat peraya apa? Perayaan? Dan lagi, Karan balapan?" tanya Tamara dengan tatapan penuh selidik.

"Bu-bukan! Ini tuh buat acara ulang tahun Bang Rangga," Skala berusaha mencari alibi untuk mengalihkan topik pembicaraan.

"Jadi buat acara ulang tahun atau perayaan balapan?" tanya Tamara menuntut agar Skala berkata yang sejujurnya.

Karan's Girlfriend Where stories live. Discover now