56. Done With Dika

3.4K 214 326
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

Kalau lupa alur, boleh baca part sebelumnya dulu ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalau lupa alur, boleh baca part sebelumnya dulu ya. Karena ini lanjutan part kemarin.

Sangat dianjurkan untuk baca part sebelumnya dulu. Thank you~

•••

Sudah sejam Karan berdiam diri di sofa ruang tengah. Saat merasa dirinya sudah tenang. Ia dengan segera bangkit dan berjalan menuju kamarnya kembali.

Ketika pintu telah terbuka, pandangannya langsung tertuju ke arah Tamara. Sorot mata Karan berubah sendu ketika melihat gadisnya tersebut telah tertidur dengan posisi yang sama sebelum ia keluar terakhir kali.

Dengan langkah pelan, Karan mendekati Tamara dan langsung mengangkat membawa tubuh gadis itu dengan hati hati menuju king size miliknya. Setelah perlahan-lahan berhasil meletakkan Tamara hingga posisinya sudah terbaring sempurna. Karan pun ikut naik ke atas ranjangnya dan terduduk di sana.

Lelaki itu setia menatapi wajah damai Tamara yang sedang tertidur. Ia bahkan dengan lembut mengusap pipi Tamara yang masih terdapat jejak air mata di sana.

"Maaf udah buat kamu kecewa...."

"Maaf karna aku yang ngebuat air mata ini keluar...." sesalnya dengan sorot mata yang sayu.

Setelah selesai menghapusi jejak air mata di pipi Tamara. Karan sempat tersenyum samar saat melihat alis gadis itu sedikit bergerak, pertanda jika tidurnya terusik.

"Pasti lelah banget ya nangisnya... sampai ketiduran kaya gini?"

Masih dengan menatapi Tamara, Karan pun merubah posisinya menjadi berbaring dan menghadap ke arah gadis itu.

"Aku sayang kamu, Capella...." Karan membawa Tamara ke dalam pelukannya seraya menaikkan selimut sebatas dada untuk menutupi tubuh mereka.

Sebelum memejamkan matanya, Karan memyempati dirinya untuk mencium kening Tamara cukup lama. "Good night and sleep well, my melody."

***

Pukul 6 pagi, Tamara mulai terbangun dari tidurnya. Alis gadis itu sedikit menekuk saat merasakan ada sebuah tangan yang memeluk pinggangnya dengan erat. Ketika telah sadar sepenuhnya, bola mata Tamara langsung membola. Ia dengan cepat melihat kondisi tubuhnya dengan membuka selimut secara perlahan.

"Aman...." Tamara mengela napasnya lega.

Kemudian, perhatian gadis itu tersita ke arah lengan kekar yang masih melingkari pinggangnya. Tamara pun menolehkan kepalanya ke belakang, guna menatapi sosok yang tengah memeluknya tersebut. Melihat Karan yang masih nyenyak dalam tidurnya. Tamara pun langsung mengambil ancang-ancang untuk melepaskan tangan Karan yang membelit tubuhnya tersebut.

Karan's Girlfriend Where stories live. Discover now