19. Sweet Boy

5.7K 297 269
                                    

Jangan lupa buat vote terlebih dahulu sebelum membaca ya....

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

"𝙾𝚔 𝚐𝚘𝚘𝚐𝚕𝚎...
𝚃𝚘𝚕𝚘𝚗𝚐 𝚝𝚞𝚗𝚓𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚌𝚊𝚛𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚝𝚞𝚙𝚒 𝚋𝚕𝚞𝚜𝚑𝚒𝚗𝚐."

-𝙰𝚌𝚊𝚙𝚎𝚕𝚕𝚊 𝚃𝚊𝚖𝚊𝚛𝚊 𝙷𝚊𝚖𝚒𝚜𝚑

•••

Karan POV

"Ck, kok lo mau sih pacaran sama nih orang?"

Hah, lihat saja, mulut lemas lelaki banci ini akan kubuat tidak bisa bicara sampai seminggu kedepan.

Aku melepaskan peganganku pada pergelangan tangan Capella. Dan,..

Bugh

Satu pukulan aku layangkan pada wajahnya yang sangat membuatku merasa muak.

Ketika aku hendak melayangkan pukulan kembali, dapat kurasakan Capella menahan lenganku agar tidak memukuli kembali banci yang satu ini!

"Karan, udah stop, jangan diterusin!"

Pintanya kepadaku. Aku membuang nafasku kasar dan akhirnya memilih untuk tidak memukuli Gion kembali.

"Sorry Gion, gue sama Karan cabut duluan!" sehabis berkata, Capella langsung saja menarik pergelangan tanganku menjauhi wakil ketua osis yang sangat mengesalkan itu.

Sebenarnya kalau boleh jujur, Capella yang memimpin jalan seraya menarik tanganku membuatnya terlihat sedikit lucu.

Hey! Ayolah, dengan badannya yang kecil itu, dia malah menyeretku yang mempunyai badan yang lebih besar dibandingkan dirinya. Bukankah ini terlihat sangat menggemaskan?

Setelah sampai di parkiran, gadis di depanku ini berhenti secara tiba-tiba. Setelahnya, ia pun membalikkan tubuhnya sehingga berhadapan denganku.

Capella menatapku sebentar sebelum akhirnya ia malah memejamkan kedua matanya erat.

Aku membuka suaraku ingin menanyakan mengapa ia menutup matanya, "Kenap--"

"Sekarang cepat marah-marahnya!"

Ucapanku terpotong disaat Tamara sedikit berteriak ketika berkata. Aku heran dan memilih mendiamkannya tanpa berkomentar lebih lanjut.

Satu menit berlalu. Dan akhirnya Capella mulai membuka mata kanannya, cuman sebelah. Terlihat seperti orang yang berusaha mengintip keadaan.

Aku hanya terkekeh pelan ketika kedua matanya telah terbuka sepenuhnya. Apalagi ketika ia menatapku dengan tatapan heran.

"Siapa yang mau marah, hm?" tanyaku seraya mengelus pelan puncak kepalanya.

"Ya kamulah! Kamu tadi udah kaya mau makan manusia tau?!" ucapnya dengan sedikit mengomel.

"Aku sampai takut kalo marahnya lo meluap-luap, belum lagi kamu itu posesif, kan gue serba susah!"

Karan's Girlfriend Where stories live. Discover now