48. Asa di Relung Terdalam

2.8K 198 334
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

Part kali ini banyak flashbacknya ya. Jadi bacanya pelan-pelan aja biar kedapatan  feelnya.

 Jadi bacanya pelan-pelan aja biar kedapatan  feelnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Kak Angel, Kenapa ya kita bukan saudara?"

"Aku harap kita bisa jadi saudara yang ga terpisahkan!"

Seorang gadis kecil dengan netra hitam legam itu kini memandangi sosok anak perempuan di hadapannya  dengan penuh damba dan harapan.

"Aku maunya juga gitu. Aku pengen banget punya adik perempuan selucu kamu, Capella!"

Angel kecil tersenyum manis. Tangan gadis itu kini terangkat dan membawa Tamara yang sudah ia anggap seperti adik sendiri ke dalam sebuah dekapan hangat.

***

"Kak, ayah sama mama bertengkar lagi. Aku takut ...."

"Shuttt, aku di sini Capella. Jangan takut ya?"

***

"Kak Angel, kakak mau pindah rumah?"

"Iya. Maaf Capella, aku ga bisa lagi jagain kamu di sini,"

***

Tamara yang masih berumur empat tahun saat itu hanya dapat melamun. Orang tuanya selalu bertengkar hebat. Bentakan, teriakan, hingga bunyi barang pecah maupun terbanting berserakan selalu menjadi makanan sehari-hari baginya.

Padahal semua hal tersebut sangat berdampak tidak baik untuk kesehatan mental anak kecil seusianya. Di masa kecilnya kini, ia seharusnya hanya tahu bermain dan hal-hal menyenangkan yang lain. Namun, situasi dan takdir seakan ingin membuat gadis itu dewasa sebelum waktunya.

Jangankan untuk bermain, berhasil menahan ketakutan saat mendengar suara pintu di ketuk saja sudah sangat membuat gadis itu bersyukur. Ya, memang tidak perlu bantingan pintu yang keras, ketukan pelan di pintu saja selalu berhasil membuat Tamara kecil bergetar ketakutan.

Besar di lingkungan keluarga yang tidak harmonis nyatanya sukses membuat Tamara kehilangan masa kecilnya dan membuat gadis itu memiliki banyak trauma.

"Kak Angel katanya mau pindah, tap--"

PRANG

Tamara terlonjak kaget di saat kakinya baru saja menapaki anakan tangga hendak turun ke bawah. Mata gadis itu terarah, menatap ke arah kedua orang tuanya yang kini sedang bertengkar hebat.

Karan's Girlfriend Where stories live. Discover now