28. Pregnant?

5.1K 237 50
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

[ Votenya dulu. Jangan ada siders di antara kita ok?
Yang udah vote dapat Rangga cihayyy 😚🔥]

....

"Hallooo ada manusia?"

Mendengar teriakan beserta suara berisik dari arah luar kamar membuat Tamara sedikit terlobjak kaget.

Ia menatap Karan yang juga tengah menatapnya. "Ran lepas, mereka udah pada datang," pinta Tamara lantaran Karan masih memeluknya erat.

"Biarin. Gausah peduliin mereka," balas Karan tanpa mau mengindahkan permintaan Tamara sedikit pun.

"Karannn, nanti yang lain lihat ga enak..." ucap Tamara dengan mendorong dada bidang Karan berusaha untuk mengikis jarak antara mereka.

"Ck," Karan berdecak kesal dan memilih untuk mengalah kali ini. Belum sempat melepas dekapannya, suara pintu yang terbuka berhasil mengalihkan perhatian Karan dan Tamara.

"Astaga, baru gue tinggal bentar doang udah lengket gini! Kalau gue tinggal lama kayanya bakal punya ponakan gue!" ucap Rangga setelah pintu terbuka sepenuhnya.

Tamara lantas berdiri cepat dengan muka yang memerah menahan malu. "Sembarang lo!" ucap Tamara dengan memukul lengan Rangga setelah berdiri di dekatnya sedikit kuat.

"Ganggu lo!" ketus Karan dengan menatap Rangga sengit.

"Untung sepupu, kalau bukan udah gue penggal juga lo Ran."

Karan memicingkan matanya tajam. "Berani lo?"

"Engga hehe," jawab Rangga dengan menggelengkan kepalanya cepat.

"Yang ada gue di panggang sama Tante Alana nanti kalau anak bontotnya kenapa-napa!" sambung Rangga setelahnya.

"Oh iya ayo makan. Gue udah beli barusan. Yang lain juga udah pada nunggu di luar." ajak Rangga yang langsung diangguki oleh Karan dan Tamara.

Ketiga remaja itu akhirnya keluar menuju ruang tengah dimana yang lainnya juga telah berkumpul.

"Udah mendingan Ran?" tanya Raka ketika melihat Karan yang baru saja menduduki diri di sampingnya.

Karan berdehem singkat, "Mendingan."

Rangga merotasikan kedua bola matanya malas, "Makanya kemarin udah dilarang Tante Alana jangan minum-minum lagi, lo masih juga batu..."

"Kualatkan jadinya," sambung Rangga jengah.

"Minum? Alkohol?" beo Tamara.

Karan lantas langsung menggeleng cepat sembari menutup mulut Rangga yang hendak berbicara. "Bukan alkohol, lemon water."

"Kemarin aku kebanyakan minum itu, makanya asam lambung aku naik," ucap Karan seraya melepaskan bekapannya dari Rangga.

"Memang bisa ya?" tanya Tamara heran.

Karan's Girlfriend Where stories live. Discover now